Majalah Ilmiah Peternakan (Sep 2012)

KONTRIBUSI USAHATANI TERNAK KAMBING DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI (STUDI KASUS DI DESA BATUNGSEL, KECAMATAN PUPUAN, KABUPATEN TABANAN)

  • I G.N. KAYANA,
  • I W. SUKANATA,
  • I W. BUDIARTHA

Journal volume & issue
Vol. 12, no. 3

Abstract

Read online

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kontribusi pendapatan usaha peternakan kambing terhadap tingkat pendapatan petani, skala usaha minimal yang memberikan keuntungan bagi petani, dan kelayakan finansial usahatani ternak kambing. Penelitian ini dilakukan di Desa Batungsel, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan. Wawancara dengan bantuan quisioner terhadap peternak dilakukan untuk memperoleh data. Analisis pendapatan, BEP (Break Event Point), Profit Rate, dan R/C rasio, digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan bersih petani dari usahatani ternak kambing selama setahun sebesar Rp. 6.375.000. Tingkat profit rate 66,93% dan R/C ratio 1,67 menunjukkan bahwa usahatani ternak kambing tersebut secara finansial layak untuk diusahakan. BEP usaha peternakan kambing tejadi pada tingkat penerimaan sebesar Rp 6.284.393 atau pada tingkat produksi 8 ekor. Pendapatan dari usahatani ternak kambing mampu memberikan kontribusi paling besar (74,56%) terhadap total pendapatan petani. Hasil kajian ini mengindikasikan bahwa usahatani ternak kambing dapat dijadikan solusi alternatif dalam mengurangi tingkat kemiskinan di perdesaan. THE CONTRIBUTION OF GOAT FARM TO INCREASE FARMER INCOME (Case Study in the Batungsel Village, Pupuan District, Tabanan Regency) ABSTRACT The aims of this study were to analyze: (1) goat farm contribution to the farmer’s income, (2) minimum farm scale for providing benefit, and (3) financial feasibility of the goat farm. This study was conducted in the Batungsel Village, Pupuan District, Tabanan Regency. Interview used questioner to farmers is done to collect data. Income analysis, BEP (Break Event Point), Profit Rate, and R/C ratio, was used in this study. The results of this study showed that: net income of the farmer from goat farm was Rp. 6,375,000. Profit rate 66.93% and R/C ratio of 1.67 showed that the goat farm was feasible financially. Break Event Point can be attain on Rp. 6,284,393 of the revenue or 8 goat of production. Income from goat farm give the largest contribution to total farmer income. This study indicated that the goat farm can be used as a solution to reducing poverty rate in the villages.