Jurnal Anestesi Obstetri Indonesia (Nov 2023)
Anestesi Epidural pada Pasien dengan Sindrom Eisenmenger yang Menjalani Seksio Sesarea
Abstract
Perubahan pada sistem kardiovaskuler yang terjadi selama kehamilan yaitu peningkatan volume intravaskuler dan perubahan hematologi, peningkatan cardiac output, penurunan resistensi vaskuler, dan adanya supine hypotension syndrome (SHS) akibat aortocaval syndrome. Sindrom Eisenmenger merupakan kondisi patofisiologik kompleks yang meliputi: sianosis klinis, shunting pada ruang jantung (atrial septal defect/ASD, ventricular septal defect/VSD atau aorticopulmonalanomaly) dan hipertensi pulmonal akibat elevasi irreversibel dari PVR. Peningkatan progresif dalam volume plasma menambah beban ventrikel kanan sehingga mempresipitasi terjadinya gagal jantung kanan, asidosis dan hiperkarbia yang dapat meningkatkan PVR. Peningkatan cardiac output dan aliran darah pulmonal akibat kehamilan menyebabkan hipertensi pulmonal memberat. Kebutuhan oksigen pada kehamilan meningkat, hal ini dapat mengancam terjadinya hipoksemia yang berefek pada maternal dan fetal. Manajemen anestesi pada Sindrom Eisenmenger seringkali menemui kesulitan. Salah satu aspek penting adalah menjaga keseimbangan antara tekanan systemic vascular resistance (SVR) dan PVR dan menghindari perubahan hemodinamik yang dapat memperburuk hipoksemia melalui peningkatan shunt kanan ke kiri. Anestesia umum dapat mengeksaserbasi shunt kanan ke kiri dan memperburuk sianosis melalui beberapa mekanisme. Anestesia regional dan epidural direkomendasikan penggunaannya pada Sindrom Eisenmenger. Perubahan hemodinamik dan respirasi biasanya minimal dengan anestesia epidural yang dimanajemen dengan baik. Tujuan monitoring perioperatif, intraoperatif dan postoperatif adalah untuk mendeteksi secara dini perubahan mendadak pada hemodinamik sehingga dapat diberikan penanganan segera untuk mencegah komplikasi pada Sindrom Eisenmenger
Keywords