Sari Pediatri (Dec 2016)
Faktor Determinan Klinis pada Malaria Anak
Abstract
Wabah malaria ditemukan di berbagai tempat di Indonesia, antara lain di pantai selatan Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur, namun penyebaran penyakit terbesar terdapat di daerah luar Jawa-Bali kawasan timur. Masalah malaria bersifat local specific. Manifestasi malaria pada anak berbeda dan kurang spesifik dibanding orang dewasa, dan belum ditemukannya definisi klinis berupa keluhan dan atau gejala klinis malaria pada anak di daerah endemis tertentu. Hal ini menyebabkan overdiagnosis dan overtreatment untuk malaria dan kemungkinan terabaikannya pengobatan untuk penyakit lain. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi keluhan dan atau gejala klinis yang dapat digunakan sebagai determinan klinis malaria pada anak. Hasil penelitian ini berguna bagi pasien demam atau riwayat demam dalam satu minggu terakhir, dan yang berada di daerah endemis malaria. Dilakukan suatu studi cohort yang merupakan penelitian gabungan kuantitatif dan kualitatif berlokasi Kabupaten Sikka- NTT, selama bulan Mei-Juni 1999. Di antara 165 anak yang memenuhi kriteria inklusi, 79 pasien (47,9%) dengan definitif malaria dan 86 pasien bukan malaria (52,1%), sebagian besar pasien adalah kelompok umur 1-4 tahun (64,6%) Dari analisis gabungan antara uji Kai-kuadrat dan metode Delphi terdapat kesesuaian mengenai keluhan dan gejala klinis malaria yang prominen, namun mengingat insidensi penyakit malaria pada tiap kelompok umur, determinan klinis pada penelitan ini paling cocok diterapkan pada kelompok umur 1-4 tahun yaitu splenomegali, menggigil, pucat, dan hiperpireksia. Perlu dilakukan studi serupa di daerah endemis lain.
Keywords