ULIN: Jurnal Hutan Tropis (Mar 2023)

Keterpulihan ekosistem lahan pasca tambang batubara tertinggal jauh di belakang keberhasilan rehabilitasi lahan

  • Triyono Sudarmadji,
  • Wahjuni Hartati

DOI
https://doi.org/10.32522/ujht.v7i1.8377
Journal volume & issue
Vol. 7, no. 1
pp. 1 – 9

Abstract

Read online

Penambangan batubara di kawasan hutan menimbulkan kerusakan ekosistem yang sangat signifikan sehingga harus segera dilakukan tindakan rehabilitasi lahan pasca tambang. Upaya pemulihan ekosistem pasca tambang harus dievaluasi guna mengetahui tingkat dan status keberhasilan serta potensi keterpulihannya. Penilaian keberhasilan reklamasi hutan pada areal Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan - IPPKH (sekarang disebut Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan - PPKH) pada konsesi PT Santan Batubara di Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur dilaksanakan di 6 (enam) lokasi yaitu OPDM2 (4,2 Ha), IPDF1 (6,7 Ha), IPDC1 Komodo (0,9 Ha), IPDC2 Komodo (1,8 Ha), IPDB Komodo (3,3 Ha) dan IPDCM1 (6,2 Ha) dengan total luasan 23,10 Ha. Skor hasil penilaian keberhasilan rehabilitasi lahan adalah 87,0 yang meliputi penataan lahan (27,0), pengendalian erosi- sedimentasi (16,0), serta revegetasi hutan (44,0). Skor karakteristik ekosistem dengan penciri utama terbentuknya kembali matarantai ekosistem hutan berdasarkan keberadaan herbivora - predator - karnivora dan tanpa kehadiran karnivora puncak yang menunjukkan satus dan nilai ekosistemnya adalah 70. Nilai ini bermakna bahwa harkat pemulihan ekosistem dengan status prospektif, yang mengindikasikan bahwa proses-proses dan tahapan pemulihan ekosistem hutan telah mengarah pada keterpulihan yang diharapkan yaitu kondisi rona awal sebelum adanya kegiatan penambangan batubara.

Keywords