Jurnal Peternakan Indonesia (Oct 2020)

Pengaruh Waktu Penyimpanan Ovarium Terhadap Kuantitas dan Kualitas Oosit serta Tingkat Maturasi Oosit secara In Vitro pada Sapi Simental

  • N. Rahma,
  • Z. Udin,
  • Masrizal Masrizal

DOI
https://doi.org/10.25077/jpi.22.3.346-352.2020
Journal volume & issue
Vol. 22, no. 3
pp. 346 – 352

Abstract

Read online

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu penyimpanan ovarium terhadap kuantitas dan kualitas oosit serta tingkat maturasi oosit secara in vitro. Ovarium yang digunakan berasal dari Rumah Potong Hewan (RPH) yang ada di kota Padang dan Payakumbuh. Data dianalisa dengan uji T. Penelitian terdiri dari 3 perlakuan, yaitu waktu penyimpanan selama 3 jam (P1), 6 jam (P2) dan 9 jam (P3). Hasil yang diperoleh menunjukkan waktu penyimpanan tidak memiliki pengaruh yang nyata (P>0.05) terhadap kuantitas oosit. Kuantitas oosit yang dihasilkan pada penyimpanan P1 adalah 463; P2 = 456, dan P3 = 449. Sedangkan untuk kualitas oosit P1, P2, dan P3 secara berturut-turut dengan morfologi grade A = 13,2%; 21%; 7,6%, grade B = 73%; 53,5%; 47,8%, grade C = 7,8%; 14,5%; 22,9%, dan grade D = 6%; 11%; 21,6%. Untuk tingkat maturasi oosit dengan waktu penyimpanan P1, P2, dan P3 secara berturut-turut adalah dengan status inti GV = 22,1%; 12,3%; 26,5%, GVBD = 8,7%; 15,9%; 21,3%, M1 = 1,7%; 11,5%; 10,4%, A/T= 0%; 0,3%; 0%, dan M2 = 67,4%; 60%; 41,8%. Waktu penyimpanan selama 3 jam memberikan kuantitas dan kualitas serta tingkat maturasi oosit secara in vitro terbaik dibandingkan dengan waktu penyimpanan selama 6 jam dan 9 jam.

Keywords