Langkau Betang: Jurnal Arsitektur (Sep 2016)
TIPE SETTING TERITORI TERAS AKIBAT AKTIVITAS TAMBAHAN PENGHUNI DI PERMUKIMAN PESISIR SUNGAI KAPUAS
Abstract
Teras merupakan ruang tambahan yang berfungsi untuk mewadahi aktivitas tambahanpenghuni rumah. Teras juga berperan sebagai ruang transisi yang bersifat publik. Pemakaianteras yang fleksibel merupakan salah satu alasan terbentuknya teras. Teritori teras dapattercipta dari pola perilaku penghuni yang melakukan kegiatan di teras yang berulang dankonstan. Lokasi penelitian berada di daerah pesisir kampung Bansir Laut, KecamatanPontianak tenggara, Kalimantan Barat. Topologi permukiman kampung Bansir yangmerupakan permukiman pinggiran sungai memiliki karakter permukiman yang dibangundiatas air. Teritori yang tidak jelas karena rumah yang didirikan berada diatas air merupakanalasan pemilik rumah membentuk suatu penanda atau batasan teritori rumahnya. Berdasarkanalasan tersebut dibentuklah teritori teras yang disesuaikan dengan kebutuhan dan mendukungaktivitas dalam teras. Permukiman kampung Bansir yang merupakan permukiman multi etnisdan berada di pesisir sungai, meciptakan pola perilaku yang khas dan dipengaruhi olehkeberadaan sungai Kapuas. Sehingga menciptakan karakteristik setting-setting tipe teras yangsama, namun memiliki fungsi teras yang berbeda. Penelitian ini hanya membahas khususterciptanya setting teritori teras yang dipengaruhi kebiasaan atau perilaku pemilik rumah danperuntukan teras sebagai ruang aktivitas tambahan. Dari hasil penelitian ini menghasilkandata mengenai karakteristik tipe setting teritori teras di pesisir sungai kampung Bansir The terrace is an additional space that serves to accommodate the additional residents. A flexible use of the terrace is one of the reasons for the formation of terraces. Territory patio can be created from the occupant behavior patterns that have activities in the patio repetitive and constant. The research location is at Bansir Laut village, sub-district of southeast Pontianak, West Kalimantan. Bansir village settlements topology which is a riverside settlement has the character of settlements built on the water. Territories that are not clearly established because the house is above the water is the reason homeowners form a boundary marker or their home territory. Based on these reasons, established territory of terrace tailored to the needs and support the activities of the terrace. Thus, creating the same characteristic of the porch/terrace setting, with a different function. This research only discusses the creation of setting that influenced by the habits or behaviors from the homeowners and the allocation of the terrace as an additional activity space. From the results of this study, it generates data on the characteristics of the territory setting type of the terraces at the river Bansir village REFERENCES Haryadi, B. Setiawan (1996). Arsitektur Lingkungan dan Perilaku, Suatu Pengantar ke Teori, Metodologi dan Aplikasi, Direktorat Jendral Pendidikan. Yogyakarta Helmi, Avin Fadilla,(1999). Beberapa teori psikologi lingkungan, Universitas Gadja Mada. Yogyakarta Laurens, Joyce M (2001). Studi Perilaku Lingkungan, Percetakan Universitas Kristen Petra. Surabaya Laurens, Joyce M (2004). Arsitektur dan Perilaku Manusia, Grasindo. Jakarta Prabowo, Hendro (1998). Arsitektur Psikologi dan Masyarakat, Universitas Gunadarma. Jakarta