JPSCR: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research (Nov 2021)

Standardisasi Simplisia dan Ekstrak Buah Kemukus (Piper cubeba Lf.) Sebagai Bahan Baku Sediaan Kapsul Jamu Sesak Nafas

  • Indrawati Kurnia Setyani,
  • Wahyono Wahyono,
  • Teuku Nanda Saifullah Sulaiman

DOI
https://doi.org/10.20961/jpscr.v6i3.50372
Journal volume & issue
Vol. 6, no. 3
pp. 238 – 253

Abstract

Read online

Standardisasi merupakan suatu upaya untuk menjaga kualitas bahan baku yang berasal dari tanaman. Standardisasi meliputi parameter spesifik dan non spesifik. Kubebin merupakan senyawa utama yang terkandung di dalam buah kemukus (Piper cubeba Lf.). Senyawa ini bisa digunakan sebagai marker untuk mengendalikan kualitas kemukus. Perbedaan tempat tumbuh memberi pengaruh terhadap variasi kadar kubebin. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan standardisasi dan membandingkan kadar kubebin dari tiga daerah yang berbeda yaitu Kulonprogo, Magelang, dan Wonosobo sebagai bahan baku untuk pembuatan sediaan kapsul jamu sesak nafas. Kemukus diekstrak dengan metode maserasi. Kadar kubebin merupakan parameter utama dalam pemilihan sumber bahan baku. Penetapan kadar kubebin dengan metode kromatografi lapis tipis-densitometri. Simplisia dengan kadar kubebin yang tertinggi selanjutnya dilakukan standardisasi. Standardisasi simplisia meliputi penetapan kadar air, kadar minyak atsiri, susut pengeringan, kadar abu, kadar abu tak larut asam, cemaran logam berat, residu pestisida dan aflatoksin total. Standardisasi mikrobiologi ekstrak meliputi angka kapang/ khamir, angka lempeng total, mikroba patogen (Escerichia coli, Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella sp dan Shigella sp). Perbedaan tempat tumbuh tidak berpengaruh terhadap kadar kubebin di dalam ekstrak tetapi berpengaruh terhadap randemen. Proses granulasi tidak memberikan pengaruh yang bermakna terhadap senyawa kubebin. Hasil standardisasi kemukus dari Wonosobo menunjukkan bahwa parameter non-spesifik untuk simplisia dan ekstrak memenuhi persyaratan bahan baku obat tradisional sesuai acuan standar WHO Guidelines dan Farmakope Herbal Indonesia.

Keywords