Jurnal Anestesi Perioperatif (Apr 2024)
Terapi Substitusi Ginjal pada Sindrom Hemolysis, Elevated Liver Enzymes and Low Platelets (HELLP) dan Cedera Ginjal Akut
Abstract
Renal replacement therapy (RRT)/terapi substitusi ginjal untuk pasien cedera ginjal akut di unit perawatan intensif menghadirkan masalah unik dalam menyediakan pembuangan biokimia dan cairan pada pasien dengan instabilitas sirkulasi, inotropik, dan peningkatan permeabilitas kapiler. Pasien pre-eklamsia dengan insufisiensi ginjal dapat ditegakkan diagnosisnya jika kadar kreatinin serum lebih atau sama dengan 1,1 mg/dL. Pasien hamil dengan pre-eklamsia berat (PEB) dan sindrom hemolysis, elevated liver enzymes levels and low platelet levels (HELLP) merupakan salah satu faktor risiko cedera ginjal akut pada kehamilan. Peningkatan kreatinin juga dilaporkan meningkatkan progresivitas terjadi strok iskemik Seorang perempuan berusia 21 tahun dengan pascaoperasi sectio caesaria dengan indikasi gawat janin pada pre-eklamsia berat disertai cerebrovascular disease infarct, acute kidney injury dd/acute on chronic kidney disease, asidosis metabolik, elektrolit imbalans, masuk di rawat di ruang rawat intensif RSUP Dr. Hasan Sadikin, Bandung. Pascaoperasi pasien masih dalam keadaan tersedasi dan terintubasi, untuk kemudian dikontrol pernapasannya. Karena terjadi peningkatan kadar kreatinin dan terjadi hiperkalemia refrakter maka pada pasien dilakukan continuous renal replacement therapy. (CRRT). Tujuan CRRT pada pasien ini adalah menekan progresivitas cedera ginjal akut serta hiperkalemia, menghindari fluktuasi hemodinamika, serta menghindari progresivitas cerebrovascular disease (CVD) iskemik.
Keywords