Aksara (Jan 2021)

Tradisi Ulur-Ulur Ditinjau Dari Pendekatan Konstrukstivisme Sebagai Upaya Penguatan Pendidikan Nilai Dalam Pembelajaran IPS

  • Danan Tricahyono,
  • Sariyatun Sariyatun

DOI
https://doi.org/10.37905/aksara.7.1.79-88.2021
Journal volume & issue
Vol. 7, no. 1
pp. 79 – 88

Abstract

Read online

Globalization has a negative influence that has an impact on shifting the orientation of the value of life, so local wisdom is needed as a means of protection. Local wisdom contains positive values that can be passed on to the current generation as a way of life. The purpose of this study is to provide an alternative to social studies learning with a constructivist approach as an effort to strengthen value education. The research method used is through a literature study. This article will describe the history of the ulur-ulur tradition, the procession of ulur-ulur, and alternative conceptual ideas of the McClintock and Black constructivism model which consists of seven stages, namely observation, interpretation construction, contextualization, learning cognitive skills, collaboration, multiple interpretations, and multiple manifestations. Globalisasi membawa pengaruh negatif yang berdampak pada pergeseran orientasi nilai kehidupan maka diperlukan kearifan lokal sebagai sarana proteksi. Kearifan lokal memiliki kandungan nilai-nilai positif yang dapat diwariskan kepeda generasi saat ini sebagai pegangan hidup. Tujuan penelitian ini memberikan alternatif pembelajaran IPS dengan pendekatan konstruktivisme sebagai upaya untuk penguatan pendidikan nilai. Metode penelitian yang digunakan melalui studi pustaka. Artikel ini akan memaparkan sejarah tradisi ulur-ulur, prosesi upacara ulur-ulur dan alternatif gagasan konseptual model konstruktivisme McClintock dan Black yang terdiri atas tujuh tahapan yaitu observasi, konstruksi interpretasi, kontekstualisasi, belajar keahlian kognitif, kolaborasi, interpretasi jamak, dan manifestasi jamak.

Keywords