Sari Pediatri (Jun 2024)

Kejadian Respiratory Distress Syndrome pada Bayi Lahir Prematur di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung

  • Fiva Aprilia Kadi,
  • Ajeng Anggia Paramita,
  • Lulu Eva Rakhmilla

DOI
https://doi.org/10.14238/sp26.1.2024.9-15
Journal volume & issue
Vol. 26, no. 1
pp. 9 – 15

Abstract

Read online

Latar belakang. Respiratory Distress Syndrome adalah masalah serius yang menyebabkan morbiditas dan mortalitas tinggi pada bayi prematur. Beberapa faktor risiko, antara lain, jenis kelamin laki-laki, ibu dengan diabetes melitus, ketuban pecah dini, hipertensi, usia ibu <20 tahun, persalinan sesar, berat lahir <2500 gram, dan paritas. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kejadian Respiratory Distress Syndrome pada bayi prematur. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Subjek dipilih secara consecutive sampling dari data rekam medis. Kriteria inklusi adalah bayi berusia kurang dari 37 minggu dan kriteria eksklusi bayi kembar, bayi dengan sepsis, serta data rekam medis yang tidak lengkap. Dari 872 data didapatkan sampel 361 bayi yang memenuhi kriteria. Analisis data menggunakan uji univariat, bivariat (Chi-square), dan multivariat (regresi logistik). Hasil. Analisis bivariat menunjukkan bahwa usia ibu ?20 tahun, usia kehamilan <28 minggu, berat lahir <2500 gram, dan jenis kelamin laki-laki memiliki hubungan signifikan. Analisis multivariat menunjukkan dua faktor risiko signifikan: (1) Usia ibu <20 tahun memiliki pengaruh lebih besar dalam pencegahan dibandingkan dengan usia ibu ?20 tahun (p=0,000; OR IK95%: 0,089-0,402), dan (2) Berat lahir bayi <2500 gram meningkatkan risiko lebih dari tiga kali lipat untuk mengalami Respiratory Distress Syndrome dibandingkan dengan berat lahir ?2500 gram (p=0,024; OR IK95%: 1,162-8,872). Kesimpulan. Faktor risiko kejadian Respiratory Distress Syndrome pada bayi prematur sangat erat kaitannya dengan kondisi ibu dan bayi, seperti usia ibu, berat lahir, usia kehamilan, dan jenis kelamin. Dalam penelitian ini tidak ditunjukkan hubungan signifikan akibat faktor lain, seperti Diabetes Melitus, hipertensi, PROM, paritas, dan jenis persalinan.

Keywords