Arabi: Journal of Arabic Studies (Dec 2017)

USHUL AL-NAHWI DALAM PERSPEKTIF IBNU MADHA

  • Wati Susiawati

DOI
https://doi.org/10.24865/ajas.v2i2.55
Journal volume & issue
Vol. 2, no. 2
pp. 163 – 171

Abstract

Read online

Ibnu Mada merupakan salah satu tokoh nuhat yang sangat terkenal pada masanya. Hal ini disebabkan oleh pemikiran-pemikirannya yang cendeung kontradiktif dengan para nuhat pada masanya sebagai mana tertuang dalam karya besarnya “al-Radd ‘Ala al-Nuhat”. Dalam tulisan ini, penulis ingin memaparkan dan mendeskripsikan pemikiran-pemikiran Beliau dalam kajian usul al-nahwi.Usul Al-Nahwi terdiri dari empat komponen, yaitu: qiyas , ta’lil (illah), ta’wil dan ‘amil. Dalam hal qiyas, Ibnu Madasecara tegas menolak qiyas aqli. Begitu juga dalam hal illah, Ibnu Mada hanya menerima Illah Ula dan tidak menerima illah thawani. Secara nyata, metode ta’wil dalam ilmu nahwu menjelma menjadi konsep hadhaf (pembuangan), istitar (penyembunyian) dan taqdir (pengkiraan) dalam sebuah kalimat, dan Ibnu Mada juga tidak menerima hal tersebut. Dalam hal ‘amil, Ibnu Mada juga tidak menerima adanya amil lafzi. Begitulah penolakan Ibnu Mada terhadap praktik qiyas, illah, amil dan ta’wil. Pandangan Ibnu Mada berpijak pada apa yang oleh kalangan nuhat disebut dengan sima’i.

Keywords