Amerta Nutrition (Feb 2024)

Kontribusi Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) terhadap Upaya Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Sleman: Analisis Masa Pandemi COVID-19

  • Renita Renita,
  • Siti Helmyati,
  • Digna Niken Purwaningrum,
  • Nova Lidia Sitorus,
  • Charisma Dilantika

DOI
https://doi.org/10.20473/amnt.v7i3SP.2023.30-40
Journal volume & issue
Vol. 7, no. 3SP
pp. 30 – 40

Abstract

Read online

Latar Belakang: Penguatan ketahanan pangan menjadi salah satu sektor kunci untuk mewujudkan gizi masyarakat yang optimal. Namun, capaian tingkat ketahanan pangan mencakup aspek penyediaan, stabilitas, aksesibilitas, dan penggunaan pangan di lingkup rumah tangga masih dikhawatirkan terjadi kesenjangan antar wilayah. Adanya pandemi COVID-19 turut menghambat upaya percepatan perbaikan gizi. Oleh karena itu, diperlukan strategi baru untuk memastikan terjaganya ketahanan pangan dan gizi saat situasi darurat sekalipun. Program P2L menjadi salah satu program prioritas dalam menjaga ketahanan pangan masyarakat. Namun, pelaksanaan program ini masih rentan terhadap keberlanjutan dalam implementasinya. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sejauh mana program Pekarangan Pangan Lestari dalam menjaga ketahanan pangan dan gizi masyarakat dan perannya dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sleman pada masa pandemi COVID-19 sebagai sarana perbaikan program kedepannya. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Metode pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam, kuesioner, studi dokumentasi, dan observasi partisipatif. Ulasan: Hasil dari penelitian menunjukkan pandemi COVID-19 berdampak nyata pada pemenuhan pangan tingkat rumah tangga Kabupaten Sleman. Pada masa pandemi COVID-19 dimana ruang gerak terbatas dan harga pangan yang fluktuatif, program P2L efektif dalam mendukung ketahanan pangan rumah tangga dengan berperan sebagai lumbung pangan hidup bagi masyarakat. Implementasi program P2L di Kabupaten Sleman baru memenuhi kebutuhan konsumsi sayuran, sementara kebutuhan protein hewani, protein nabati, pangan pokok, dan buah belum dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga. Kesimpulan: Program P2L berdampak positif bagi masyarakat, tetapi perlu adanya inovasi integrasi tanaman-ternak-buah pada masing – masing kawasan serta melakukan penguatan kelembagaan agar program dapat lestari.

Keywords