Sari Pediatri (Nov 2016)

Retinol Binding Protein dan Luaran Pascabedah

  • Sri Martuti,
  • Antonius Pudjiadi,
  • Abdul Latief,
  • Yusrina Istanti,
  • Pudjiastuti Pudjiastuti,
  • Moh. Supriatna

DOI
https://doi.org/10.14238/sp16.4.2014.271-7
Journal volume & issue
Vol. 16, no. 4
pp. 271 – 7

Abstract

Read online

Latar belakang. Malnutrisi sering ditemukan pada pascabedah dan berhubungan dengan luaran yang tidak baik, seperti sepsis atau infeksi luka operasi. Retinol binding protein (RBP) merupakan parameter biokimia yang cukup reliabel untuk menilai malnutrisi. Tujuan. Mengetahui pengaruh malnutrisi berdasarkan penurunan RBP terhadap luaran pasien pascabedah Metode. Penelitian observasional analitik dilakukan di ICU Anak tiga rumah sakit yakni RS Cipto Mangunkusumo, RSUP Dr. Kariadi, dan RSUD Dr. Moewardi. Dilakukan pengukuran RBP, kortisol, CRP pada hari pertama dan kelima pascabedah. Luaran infeksi dinilai berdasarkan skor ASEPSIS. Analisis bivariat dilakukan terhadap beberapa faktor risiko dengan kejadian infeksi luka operasi dan sepsis. Analisis data menggunakan program SPSS versi 17.00. Hasil. Selama kurun waktu 6 bulan, 39 subjek memenuhi kriteria inklusi, tetapi 4 tidak melanjutkan penelitian. Penurunan kadar RBP hari kelima pascabedah 34,3% kasus. Penurunan RBP, CRP, usia 0,05 dan 95% IK masing-masing (0,35-54,4; 0,3 – 40,8;0,1-15,8; dan 0,97-1,6). Faktor lain-status nutrisi prabedah, lama pembedahan, kategori luka operasi dan kortisol-juga didapatkan hasil yang tidak signifikan. Penelitian ini tidak mendapatkan luaran sepsis. Kesimpulan. Terdapat risiko terjadi infeksi luka operasi 4,4 kali apabila kadar RBP menurun, 3,3 kali apabila CRP meningkat, 1,2 kali apabila usia <1 tahun, dan 1,3 kali apabila skor ASA 􀁴3, tetapi secara statistik tidak ada perbedaan bermakna.

Keywords