An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (Jun 2023)
AKTIVITAS EKSTRAK BONGGOL NANAS (ANANAS COMOSUS L. MERR) SEBAGAI AGEN ANTIBAKTERI TERHADAP BAKTERI STREPTOCOCCUS MUTANS
Abstract
Bakteri Streptococcus mutans penyebab utama karies gigi memiliki persentase resistensi terhadap antibiotik cefotaxime, tetrasiklin, levofloksasin sebesar 50%, sedangkan terhadap antibiotik kloramfenikol resistensi sudah mencapai 100%. Resistensi bakteri yang terjadi menimbulkan kekhawatiran munculnya multi drug resistant yang akhirnya akan semakin mempersulit proses terapi penderita penyakit infeksi, untuk mengatasi hal tersebut diperlukan adanya upaya untuk mengeksplorasi bahan alam untuk terapi alternatif. Salah satunya adalah bonggol buah nanas, dimana terdapat banyak metabolit sekunder didalamnya, salah satunya bromelin. Mengidentifikasi aktivitas ekstrak bonggol nanas (Ananas comosus L. Merr) sebagai antibakteri terhadap Streptococcus mutans. Jenis penelitian eksperimen yaitu True Eksperimental Desain penelitian yang digunakan Posttest-Only Control Group Design dengan memberikan perlakuan pada kelompok eksperimen ekstrak bonggol nanas (Ananas comosus L. Merr) dengan konsentrasi 50%, 75% dan 100% dibandingkan dengan kontrol positif antibiotik kloramfenikol dan kontrol negatif menggunakan DMSO. Aktivitas daya hambat dengan metode sumuran yang terkecil terdapat pada konsentrasi 50% yaitu dengan rata-rata 19,53 mm. Hasil KHM pada konsentrasi 75% dan KBM pada konsentrasi 100% yang mempunyai rata-rata <100 koloni. Hasil nilai signifikansi uji Krusskal Wallis sebesar 0,007(p < 0,05), hal ini berarti terdapat perbedaan yang bermakna antara ekstrak bonggol nanas (Ananas comosus l. Merr) 50%, 75%, dan 100% dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa yang terkandung pada bonggol nanas (Ananas comosus L. Merr) tersebut diduga mampu menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans.