Sari Pediatri (Mar 2017)
Terapi Cairan Prarujukan dan Skor PELOD sebagai Prediktor Mortalitas Sindrom Syok Dengue Anak
Abstract
Latar belakang. Sindrom syok dengue (SSD) merupakan kondisi kegawatan yang dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas. Manajemen cairan yang tidak adekuat di pelayanan kesehatan prarujukan merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap mortalitas pada SSD. Skor Pediatric Logistic Organ Dysfunction (PELOD) dapat digunakan sebagai prediktor mortalitas SSD. Tujuan. Menilai hubungan dan mortalitas terapi cairan prarujukan dengan skor PELOD dalam 24 jam pertama di Pediatric Intensive Care Unit (PICU). Metode. Penelitian rancangan kohort retrospektif pada anak SSD yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito bulan April 2011 – Maret 2016. Subjek dengan serologi dengue positif baik yang datang sendiri ke IGD ataupun rujukan dilakukan penilaian skor PELOD. Analisis bivariat chi-square digunakan untuk menilai hubungan terapi cairan prarujukan, skor PELOD dan mortalitas. Hasil. Terdapat 159 subyek berusia 1 bulan – 18 tahun. Hubungan bermakna terdapat pada skor PELOD ≥20 terhadap mortalitas SSD (p0,05). Kelebihan cairan prarujukan meningkatkan kematian 2,8 kali meskipun secara statistik tidak bermakna (p=0,06). Kesimpulan. Resusitasi prarujukan tidak berpengaruh terhadap mortalitas SSD anak. Skor PELOD ≥20 memiliki mortalitas yang tinggi pada SSD anak. Kelebihan cairan prarujukan meningkatkan mortalitas SSD.
Keywords