Islamika Granada (Jul 2024)

Hubungan Antara Berat Badan Lebih Dengan Penyakit Refluks Gastroesofageal Di RSU Mitra Medika Tanjung Mulia Medan

  • Sri Dewi Br Siregar,
  • Alisarjuni Padang,
  • Mardhiah Mardhiah,
  • Helfrida Situmorang

DOI
https://doi.org/10.51849/ig.v4i3.235
Journal volume & issue
Vol. 4, no. 3
pp. 174 – 179

Abstract

Read online

Obesitas dan berat badan lebih masih menjadi faktor risiko dari berbagai jenis penyakit seperti diabetes mellitus, penyakit jantung koroner, osteoartritis, dan penyakit refluks gastroesofageal (GERD). Penelitian ini dilakukan untuk mencari hubungan antara berat badan lebih dengan penyakit refluks gastroesofageal. Sebanyak 80 orang pasien Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Mitra Medika Tanjung Mulia Medan diikutkan dalam penelitian ini. Sampel diukur berat badannya dalam kilogram, dan tinggi badannya dalam meter, kemudian dicari Indeks Massa Tubuhnya (IMT) dengan cara membagi berat badan dengan tinggi badan kuadrat. Sampel juga diwawancarai menggunakan kuesioner GERD-Quest (GERD-Q). Selanjutnya data dikumpulkan, diolah, dan dianalisis menggunakan uji Chi-Square dengan aplikasi Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 21. 47 (58,75%) dari 80 sampel merupakan orang dengan IMT berat badan lebih dan 33 (41,25%) dengan IMT bukan berat badan lebih. 15 (18,75%) orang ditemukan memperoleh skor GERD-Q 8, yang terdiri dari 8 (53,3%) orang kategori berat badan lebih dan 7 (46,6%) orang bukan kategori berat badan lebih. Data tersebut dijadikan tabel 2x2 yang kemudian dilakukan uji Chi-Square. Diperoleh hasil beda proporsi sebesar 0,04 (p=0,45) dan rasio prevalen (PR) sebesar 0,34 dengan interval kepercayaan (IK) sebesar 0,22-2,51. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara IMT kategori berat badan lebih dengan GERD.

Keywords