Jentera: Jurnal Kajian Sastra (Jul 2024)

Rekonsiliasi Keluarga dalam Cerita Rakyat Purbasari Ayu Wangi Atawa Lutung Kasarung (2008) dan Iklan Marjan 2020: Kajian Alih Wahana

  • Yuni Riyanti,
  • Lily Tjahjandari

DOI
https://doi.org/10.26499/jentera.v13i1.6648
Journal volume & issue
Vol. 13, no. 1

Abstract

Read online

This study uses the folklore of Purbasari Ayu Wangi atawa Lutung Kasarung by Ajip Rosidi (2008) and its adaptation works in the form of an advertisement for Marjan's product which will be broadcast in 2020. It is interesting to study this work to see how a folktale undergoes multiple transformations and still experiences changes when used as a commercial tool in the form of advertisements on television today. This research examine how ride-hailing travels in two media, namely text and video advertisements. The method used in this study is a qualitative method focuses on adaptation. Theories and concepts used in this study are A.J. Greimas' structural theory, the concepts of adaptation, folklore, and advertising media discourse. The purpose of this research is to find out the family reconciliation contained in both corpus. The results of the study show that changes in media result in ideological changes in the conflicts shown through video advertisements. The journey of conflict in Purbasari Ayu Wangi atawa Lutung Kasarung shows how the power of older siblings dominates younger siblings. Family reconciliation is shown by how women are weak and dependent on men. Meanwhile, in the advertisement for Marjan 2020, the character Purbasari is shown to have power over herself. The presence of a man, namely Lutung Kasarung, plays a role in helping family reconciliation, but Purbasari appears with her own strength in resolving internal family conflicts. This research helps show how re-direction can improve the position of women without changing the core story. Abstrak Penelitian ini menggunakan cerita rakyat Purbasari Ayu Wangi atawa Lutung Kasarung (2008) karya Ajip Rosidi dan karya adaptasinya berupa iklan produk Marjan yang tayang pada tahun 2020. Karya tersebut menarik diteliti untuk melihat sebuah cerita rakyat mengalami transformasi berkali-kali dan masih mengalami perubahan ketika dijadikan alat komersil dalam bentuk iklan di televisi pada masa kini. Penelitian ini mengkaji perjalanan alih wahana dalam dua media, yakni teks dan video iklan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan alih wahana yang berfokus pada adaptasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural A.J. Greimas. Sementara itu, konsep yang digunakan berupa konsep adaptasi, folklor, dan wacana media iklan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui rekonsiliasi keluarga yang terdapat dalam kedua korpus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan wahana mengakibatkan perubahan ideologi dalam konflik yang ditampilkan melalui video iklan. Perjalanan konflik dalam Purbasari Ayu Wangi atawa Lutung Kasarung memperlihatkan kuasa kakak mendominasi adik, rekonsiliasi keluarga diperlihatkan perempuan sebagai sosok yang lemah dan bergantung kepada laki-laki. Sementara itu, dalam iklan Marjan 2020 tokoh Purbasari diperlihatkan mempunyai kuasa atas dirinya sendiri. Kehadiran laki-laki yakni Lutung Kasarung berperan membantu rekonsiliasi keluarga, tetapi Purbasari tampil dengan kekuatannya sendiri dalam menyelesaikan konflik internal keluarga. Penelitian ini membantu memperlihatkan alih wahana dapat membuat posisi perempuan menjadi lebih baik tanpa harus mengubah inti ceritanya.

Keywords