Jurnal Kependidikan (Sep 2018)

Analisis Dampak Implementasi Model Hybrid Learning pada Matakuliah Kewarganegaraan

  • Ary Purmadi,
  • Samsul Hadi,
  • Lu’luin Najwa

DOI
https://doi.org/10.33394/jk.v4i2.1118
Journal volume & issue
Vol. 4, no. 2
pp. 119 – 122

Abstract

Read online

The purpose of this study is to analyze the impact of implementing the hybrid learning model on civic education course. This study was classroom action research using a model developed by Kemmis and Taggart consisting of 2 cycles. This study was conducted at the second semester students of Education Administration Study program in academic year 2016/2017. The results of this study were (1) there is an increase in students learning motivation towards the application of the hybrid learning model in civic education course of the Educational Administration study program which is indicated by the level of attendance of students in class, frequency of learning and activeness of students in discussions, asking questions and responding. These results are obtained through classroom observations and activity reports recorded on the learning portal. 2) The application of the hybrid learning model in the civic education course provides significant benefits to students’ motivation which is indicated by the average score of the results of the students questionnaire 3.80 categorized into "good category". 3) There is an increase in students learning outcomes in the civic education course which is originally 60.13 to 70.26. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak penerapan model pembelajaran hybrid pada kursus pendidikan kewarganegaraan. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart yang terdiri dari 2 siklus. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa semester dua program Studi Administrasi Pendidikan pada tahun akademik 2016/2017. Hasil penelitian ini adalah (1) ada peningkatan motivasi belajar siswa terhadap penerapan model pembelajaran hybrid dalam kursus pendidikan kewarganegaraan dari program studi Administrasi Pendidikan yang ditunjukkan oleh tingkat kehadiran siswa di kelas, frekuensi belajar dan keaktifan siswa dalam diskusi, mengajukan pertanyaan dan menanggapi . Hasil ini diperoleh melalui observasi kelas dan laporan kegiatan yang dicatat pada portal pembelajaran. 2) Penerapan model pembelajaran hybrid dalam kursus pendidikan kewarganegaraan memberikan manfaat yang signifikan terhadap motivasi siswa yang ditunjukkan oleh skor rata-rata hasil angket siswa 3,80 yang dikategorikan ke dalam "kategori baik". 3) Ada peningkatan hasil belajar siswa dalam kursus pendidikan kewarganegaraan yang awalnya 60,13 menjadi 70,26.

Keywords