Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni (Sep 2018)
KEJAWEN: PLURALISME DI JAWA MELALUI KOLABORASI MUSIK GAMELAN DAN MUSIK BARAT
Abstract
Artikel ini menjelaskan proses penciptaan karya seni pertunjukan Kejawen: Margi Tumuju Alam Sawegung. Meskipun kejawen itu sendiri mengacu pada keyakinan dan ritual khas orang-orang Jawa di Pulau Jawa, Indonesia, melalui berabad-abad, karya seni pertunjukan ini terinspirasi oleh 6 agama resmi di pulau Jawa dan kejawen itu sendiri. Melalui prosesselama hampir 4 tahun, komposer menganalisa rekaman musik upacara, ritual, dan perayaan agama tersebut dan hasilnya adalah karya pertunjukan ini yang dibagi dalam 7 lagu dengan menggunakan wayang kulit, tarian, dan video. Setiap lagu mewakili sebuah agama dan konsep dengan kehadiran yang kuat dan bersejarah di Jawa, agama-agama ini adalah: animisme di Jawa (pluralisme dalam agama), agama Hindu (loyalitas), agama Buddha (hormat dan damai), campuran antara agama Hindu dan agama Budha (kesatuan dalam terlepas dari perbedaan-perbedaan kita), agama Islam (Pengampunan), agama Kristen (Cinta) dan kejawen (Harmony dalam hubungan manusia, Tuhan dan alam). Unsur seni yang paling dominan adalah musik, yang dimainkan oleh dua ansambel utama, string orkestra dari Institut Seni Indonesia Yogyakarta, dan Institut Seni Indonesia Surakarta. Kata kunci: kejawen, musik dunia, seni pertunjukan.