Sari Pediatri (Oct 2021)

Perbedaan Kualitas Hidup pada Remaja Talasemia Mayor dengan Gizi Kurang dan Gizi Baik menggunakan Instrumen PedsQL

  • Kurniawan Adi Putranto,
  • Harsono Salimo,
  • Muhammad Riza

DOI
https://doi.org/10.14238/sp23.3.2021.171-7
Journal volume & issue
Vol. 23, no. 3
pp. 171 – 7

Abstract

Read online

Latar belakang. Remaja dengan penyakit kronis sering mengalami penurunan kualitas hidup. Talasemia beta mayor merupakan kelainan herediter autosomal resesif yang disebabkan karena tidak adanya atau berkurangnya sintesis rantai β-globin dan membutuhkan waktu berobat yang lama. Kondisi tersebut dapat memengaruhi kualitas hidup. Tujuan. Menganalisis pengaruh status gizi terhadap kualitas hidup pasien remaja dengan talasemia mayor. Metode. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain studi cross sectional. Remaja talasemia mayor usia 10-18 tahun yang berkunjung ke poliklinik hematologi RS Dr. Moewardi dari bulan Desember 2020 – Januari 2021 dan memenuhi kriteria inklusi diikutsertakan dalam penelitian. Pasien diminta mengisi penilaian kualitas hidup menggunakan PedsQL. Hasil. Sebanyak 34 remaja talasemia dengan usia 10-18 tahun mengikuti penelitian ini, terdiri dari 17 gizi baik dan 17 gizi kurang. Terdapat perbedaan kualitas hidup pada gizi kurang dan gizi baik. Sebanyak 76% pada kelompok gizi kurang mengalami penurunan kualitas hidup dan 47% pada kelompok gizi baik. Sebagian besar remaja talasemia mayor mengalami penurunan kualitas hidup pada domain emosi dan secara total pada penilaian kualitas hidup. Kesimpulan. Terdapat perbedaan kualitas hidup pada remaja talasemia mayor dengan gizi kurang dan gizi baik. Domain emosi merupakan penurunan kualitas hidup yang paling terdapat perbedaan.

Keywords