Ethos: Jurnal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Jan 2020)

Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (SARUJU) di Kampung Pelita Medika Ii Buluh Cina Kabupaten Kampar

  • Suri Dwi Lesmana,
  • Elva Susanty,
  • Dedi Afandi

DOI
https://doi.org/10.29313/ethos.v8i1.5249
Journal volume & issue
Vol. 8, no. 1

Abstract

Read online

Abstract. Dengue hemorrhagic fever (DHF) is a very serious health problem, especially in Indonesia. Dengue hemorrhagic fever is caused by the Dengue Virus transmitted by Aedes aegypti mosquito vector as the actual vector and Aedes albopictus as the potential vector. Various efforts have been implemented but the incidence of dengue is still high. One of the spearheads in eradicating DHF is to break the chain of transmission through the Mosquito Nest Eradication program. To support the PSN program, Jumantik Monitors are formed in each village. However, due to limited resources, monitoring by jumantik has not been entirely successful. Based on this, it is necessary to consider the effectiveness of the implementation of this jumantik through the SARUJU program, namely the one jumantik per house program. Jumantik was a medical student at the University of Riau who became a foster child in village namely Pelita Medika Buluh Cina Village. Jumantik has the duty to monitor the existence and density of larvae, implement PSN and appoint a second jumantik who is a member of the original family. Through the first stage larvae survey, there was a high rate of larvae density. Through Saruju activities, it is expected that a decrease in larvae density will reduce the incidence of DHF. Keywords: Dengue hemorrhagic fever, Saruju, Jumantik Abstrak. Demam berdarah dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan yang sangat serius, terutama di Indonesia. Demam berdarah dengue disebabkan oleh Virus Dengue dengan perantaraan vektor nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor aktual dan Aedes albopictus sebagai vektor potensial. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah melalui program yang telah dilaksanakan, namum kejadian DBD masih tetap tinggi. Salah satu ujung tombak pemberantasan DBD adalah dengan memutus rantai penularan melalui program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Namun demikian program tersebut tidak dilaksanakan secara efektif pada berbagai lapisan masyarakat. Untuk menunjang program PSN dibentuklah Juru Pemantau Jentik (Jumantik) pada tiap kelurahan. Namun demikian karena keterbatasan sumber daya menyebabkan pemantauan oleh jumantik tidak berhasil Berdasarkan hal tersebut perlu dipikirkan efektifitas pelaksanaan jumantik ini melalui gerakan SARUJU yaitu gerakan satu rumah satu jumantik. Jumantik berasal dari mahasiswa Fakultas Kedokteran UNRI yang merupakan anak asuh dari Desa Binaan Kampung Pelita Medika II Buluh Cina. Jumantik berkewajiban memantau keberadaan dan kepadatan jentik di rumahnya, melaksanakan PSN, serta menunjuk dan mengedukasi jumantik kedua yang merupakan anggota keluarga asli. Berdasarkan survey jentik didapatkan kepadatan jentik yang tinggi di daerah tersebut. Melalui kegiatan saruju diharapkan kejadian DBD di daerah tersebut dapat ditekan. Kata kunci: Demam berdarah dengue, Saruju, Jumantik

Keywords