Teknika (Nov 2014)

PENGARUH WAKTU REKARBONISASI DAN PENGGUNAAN BINDER PADA PEMBUATAN BRIKET KOKAS

  • Erlina Yustanti,
  • Marta Pramudita,
  • Mutiara Aghniya

DOI
https://doi.org/10.36055/tjst.v10i2.6668
Journal volume & issue
Vol. 10, no. 2
pp. 103 – 113

Abstract

Read online

Indonesia salah satu negara yang mengkonsumsi kokas dalam jumlah tinggi, namun untuk keperluan industri peleburan besi dan baja masih mengimpor dari luar negeri seperti Jepang, China dan Taiwan. Cadangan batubara di Indonesia 65% dikatagorikan sebagai batubara muda jenis non-coking coal yang belum dimanfaatkan secara optimal. Dengan alasan tersebut diperlukan pengembangan batubara jenis non-coking coal sebagai bahan baku industri metalurgi melalui metode coal blending. Blending batubara dilakukan dengan pencampuran lignit dan coking coal dengan komposisi tertentu untuk mendapatkan kekuatan kokas yang memenuhi standar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui indeks kekuatan kokas dan nilai kalori briket kokas. Pengujian kekuatan kokas dilakukan untuk mengetahui kekuatan dinamis kokas dengan diputar dalam I-type tumbler test. Untuk membuat briket kokas pada awalnya kedua batubara coking coal dan lignit dilakukan preparasi pada ukuran butir -40# mesh berjumlah 60%wt dan -60# mesh berjumlah 40% wt, dilanjutkan karbonisasi awal batubara lignit pada temperatur 1000oC selama 4 jam dan blending batubara coking coal dan lignit pada perbandingan (80-20) % dengan penambahan binder recovered oil (9, 12, 15) wt% dan additive damdex 8% wt, kemudian dilakukan briquetting dengan tekanan 150 kg/cm2. Selanjutnya variasi waktu rekarbonisasi pada temperatur 1000oC selama 2, 3, dan 4 jam untuk menghasilkan briket kokas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kalori lignit meningkat setelah karbonisasi awal. Dari penelitian ini berhasil dibuat briket kokas dengan nilai indeks kekuatan maksimum mencapai 96,064% pada penggunaan binder 12% dan waktu rekarbonisasi selama 4 jam

Keywords