Global Medical & Health Communication (Dec 2017)

Mosquito Survey in the Campus Area of Universitas Padjadjaran Jatinangor in September to November 2016

  • Lia Faridah,
  • Radiah Baizura,
  • Sri Yusnita

Journal volume & issue
Vol. 5, no. 3
pp. 205 – 211

Abstract

Read online

Abstract Sumedang regency reported being one of dengue endemic areas in West Java. The number of dengue fever patients in Sumedang District General Hospital increased in the last quarter of 2015. Universitas Padjadjaran (Unpad) is one of most significant areas in Jatinangor Sumedang where many people are doing their activity day and night. The purpose of the study was to identify what types of mosquito genera exist in Unpad campus according to the time and location. A field survey was conducted at 22 locations in Unpad campus using modified electric light trap placed indoor and outdoor at each site from September to November 2016. The modified electrical trap was turned on for 24 hours, and samples collected every 12 hours. Mosquitoes trapped were put into the plastic cup, labeled according to time collected, and brought to Parasitology Laboratory of Unpad for identification. The study result identified four types of mosquito genera which were Culex spp. (405), Armigeres spp. (70), Aedes spp. (33), and Anopheles spp. (10). Prevention toward potential breeding sites and protection using window net should be considered to reduce the risk of vector-borne diseases. In conclusion, Aedes spp. is the most active mosquito during the day while Culex spp. and Armigeres spp. are the most active mosquito during the night. Abstrak Kabupaten Sumedang dilaporkan sebagai salah satu daerah endemik demam berdarah di Jawa Barat. Jumlah pasien demam berdarah yang datang ke Rumah Sakit Umum Daerah Sumedang meningkat dalam tiga bulan terakhir pada tahun 2015. Universitas Padjadjaran (Unpad) merupakan salah satu wilayah yang terluas di Jatinangor Sumedang sebagai tempat banyak orang melakukan aktivitas pada siang dan malam hari. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi jenis genera nyamuk yang ada di kampus Unpad Jatinangor berdasar atas waktu dan lokasi. Survei lapangan dilakukan pada 22 lokasi di kampus Unpad Jatinangor pada bulan September–November 2016 menggunakan perangkap nyamuk cahaya yang dimodifikasi. Perangkap nyamuk ditempatkan di dalam dan luar ruangan untuk setiap lokasi. Perangkap nyamuk dipasang selama 24 jam, kemudian nyamuk dikumpulkan setiap 12 jam. Nyamuk yang terperangkap dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam cangkir plastik, diberi label sesuai dengan waktu pengambilan, kemudian dibawa ke Laboratorium Parasitologi Unpad untuk diidentifikasi. Hasil penelitian menunjukkan 4 genera nyamuk ditemukan di kampus Unpad Jatinangor, yaitu Culex spp. (405), Armigeres spp. (70), Aedes spp. (33), dan Anopheles spp. (10). Pencegahan pada tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk dan perlindungan menggunakan kawat nyamuk pada jendela harus dipertimbangkan untuk menurunkan risiko penyakit tular vektor. Simpulan penelitian ini, Aedes spp. merupakan nyamuk yang paling aktif pada siang hari serta Culex spp. dan Armigeres spp. yang paling aktif pada malam hari.

Keywords