Substantia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin (Oct 2024)

Mediatisasi Sufisme: Otoritas, Komunitas, dan Autentisitas Tasawuf di Dunia Maya

  • Sehat Ihsan Shadiqin,
  • Shabrun Jamil

DOI
https://doi.org/10.22373/substantia.v26i2.26654
Journal volume & issue
Vol. 26, no. 2
pp. 273 – 288

Abstract

Read online

In the digital era, Sufism has undergone a transformation in both its dissemination and organization. Once grounded in local communities, Sufism now leverages digital media to reach a global audience, expanding its spiritual network beyond geographical boundaries. This article addresses the primary issues of how digitalization affects the dissemination of Sufi teachings, the formation of transnational communities, and challenges related to authenticity and privacy. The research employs a literature review method, analyzing scholarly publications on Sufism, digital religion, and online communication from academic sources such as Taylor & Francis, JSTOR, MDPI, and DOAJ. This approach enables a comprehensive analysis of three aspects: the spread of Sufi ideas, digital organizational models, and the role of media in strengthening community networks. The findings reveal that digital media facilitates Sufi ideological campaigns, creates technology-based organizational structures, and strengthens community bonds. However, mediatization also presents challenges in preserving the authenticity of teachings and protecting follower privacy. The article concludes that digital media offers significant opportunities for the global development of Sufism but requires careful efforts to maintain the essential values of Sufi spirituality. Abstrak: Dalam era digital, Sufisme mengalami transformasi dalam penyebaran dan pengorganisasiannya. Tradisi yang sebelumnya terikat pada komunitas lokal kini menggunakan media digital untuk menjangkau audiens global, memperluas jaringan spiritual tanpa keterbatasan geografis. Masalah utama yang diangkat dalam artikel ini adalah bagaimana digitalisasi memengaruhi penyebaran ajaran Sufi, pembentukan komunitas lintas negara, serta tantangan autentisitas dan privasi. Metode yang digunakan adalah studi literatur dengan menganalisis publikasi ilmiah terkait Sufisme, agama digital, dan komunikasi online dari sumber-sumber akademik seperti Taylor & Francis, JSTOR, MDPI, dan DOAJ. Pendekatan ini memungkinkan analisis komprehensif tentang tiga aspek: penyebaran ide Sufi, model organisasi digital, dan peran media dalam memperkuat jaringan komunitas. Hasil analisis menunjukkan bahwa media digital memfasilitasi kampanye ide Sufi, menciptakan struktur organisasi berbasis teknologi, serta mempererat ikatan komunitas. Namun, mediatisasi juga memunculkan tantangan dalam menjaga keaslian ajaran dan melindungi privasi pengikut. Artikel ini menyimpulkan bahwa media digital menawarkan peluang besar bagi perkembangan Sufisme secara global, namun menuntut upaya hati-hati dalam mempertahankan nilai-nilai esensial spiritualitas Sufi.

Keywords