Sari Pediatri (Nov 2016)
Perbedaan Tingkat Kualitas Hidup Anak dengan Sindrom Nefrotik Primer Kelainan Minimal dan Bukan Kelainan Minimal Di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
Abstract
Latar belakang. Mengukur kualitas hidup anak dengan penyakit kronis memberikan gambaran efek terapi, aspek yang terganggu dan dasar pertimbangan dalam melakukan intervensi. Pengukuran kualitas hidup pada anak sindrom nefrotik dan faktor-faktor yang mempengaruhinya jarang dilakukan. Tujuan. Mengetahui perbedaan tingkat kualitas hidup antara anak dengan sindrom nefrotik primer kelainan minimal dan bukan kelainan minimal. Metode. Penelitian dilakukan secara kohort dengan responden 70 anak sindrom nefrotik berusia 6-15 tahun yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito tahun 2000-2005. Pengukuran menggunakan kuisioner kualitas hidup TACQOL (formulir anak dan orang tua). Kuisioner diisi melalui wawancara langsung dengan anak dan orang tua responden. Hasil. Terdapat hubungan bermakna pada tingkat kualitas hidup antara anak dengan sindrom nefrotik primer kelainan minimal dan bukan kelainan minimal menurut persepsi orang tua (p=0,001), tetapi tidak menurut persepsi anak. Pada analisis bivariat faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup buruk adalah jenis sindrom nefrotik bukan kelainan minimal RO 0,131 IK 95% 0,035-0,497. Terdapat hubungan yang bermakna antara pola asuh orang tua dengan jenis morfologi sindrom nefrotik (p=0,042). Di antara 7 aspek kualitas hidup yang diukur, nilai tertinggi terlihat pada fungsi otonom dan motorik. Nilai terendah menurut persepsi orang tua dan anak ialah fungsi sosial. Kesimpulan. Terdapat perbedaan tingkat kualitas hidup antara anak dengan sindrom nefrotik primer kelainan minimal dan bukan kelainan minimal menurut persepsi orang tua. Perbedaan morfologi, pola asuh orang tua merupakan faktor yang mempengaruhi tingkat kualitas hidup anak dengan sindrom nefrotik dan memiliki masalah dengan fungsi sosial menurut persepsi orang tua dan anak.
Keywords