Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan (Apr 2017)
KAJIAN BIO-TEKNIK PEMANFAATAN SUMBERDAYA IKAN TENGGIRI DAN DISTRIBUSI PEMASARANNYA DI KABUPATEN BANGKA
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi bangun, daerah, musim penangkapan ikan, produktivitas alat penangkapan ikan tenggiri, pemasaran hasil tangkapan serta menentukan pola pemanfaatan sumberdaya ikan ekor kuning yang berkelanjutan di Kabupaten Bangka. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif survei yang bersifat studi kasus (case study) dan pengambilan sampel dilakukan secara purposive. Analisis data yang dilakukan mencakup analisis teknik dan bio-teknik. Analisis bio-teknik menggunakan pendekatan model CYP. Ikan tenggiri di perairan Kabupaten Bangka ditangkap dengan menggunakan alat tangkap gillnet dan pacing ulur. Jaring insang di Kabupaten Bangka termasuk dalam jaringi insang hanyut (drift gillnet) dan nelayan menyebut jaring ini dengan istilah jaring tenggiri. Kontruksi alat tangkap ini terdiri atas tali selambar, jaring, pelampung dan tali ris atas. Pancing ulur untuk penangkapan ikan tenggiri memiliki konstruksi yang terdiri atas reel (rooler), kili-kili (swivel), senar (line), pemberat (sinker) dan mata pancing (hook). Musim penangkapan ikan yang ada di Perairan Bangka pada bulan-bulan dimana terjadi musim ikan yaitu pada Bulan Maret, Mei dan Juni serta Agustus dan Oktober dengan IMP lebih dari 100%. Daerah penangkapan pemanfaatan fishing ground ikan tenggiri di Perairan Kabupaten Bangka yaitu pada jalur penangkapan 1 (pada perairan dari pantai sampai 6 mil). Pemanfaatan sumberdaya ikan tenggiri secara sustainable dapat dilakukan dengan mengetahui rejim pengelolaan sumberdaya ikan tenggiri secara optimal dimana secara biologi diduga telah terjadi biological overfishing dengan effort aktual sebesar 798 trip lebih besar dari pengelolaan sumberdaya ikan tenggiri secara optimal sebesar 379 trip. Pemasaran lokal ikan tenggiri dilakukan oleh pedagang pengumpul dan pedagang pengecer dan selanjutnya dijual ke konsumen, sedangkan pemasaran ekspor dilakukan oleh perusahaan. Harga jual, margin pemasaran dan keuntungan yang diperoleh dengan saluran makin pendek dengan fisherman share yang sama akan memberikan share bagi pedagang dan perusahaan perikanan lebih besar