Autentik: Jurnal Pengembangan Pendidikan Dasar (Oct 2020)
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PADA PEMBELAJARAN IPA UNTUK SISWA KELAS IV SD NEGERI 02 REJOYOSO BANTUR TAHUN AJARAN 2018/2019
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri 02 Rejoyoso Bantur pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan penerapan model Problem Based Learning. Berdasarkan observasi tanggal 15 Oktober 2018 di kelas 4 SD Negeri 02 Rejoyoso Bantur Kabupaten Malang, peneliti menemukan fakta bahwa masih banyak siswa yang tidak memperhatikan saat guru menjelaskan materi di dalam kelas saat proses pembelajaran, sehingga mengakibatkan kurangnya nilai hasil belajar yang dimiliki siswa. Sehingga dapat menghambat proses pembelajaran dan perkembangan siswa dalam berinteraksi dan bersosialisasi serta hasil belajar siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Instrumen untuk pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi. Sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal dari aktivitas siswa yang harus diperoleh yaitu sebesar 80%. Peningkatan aktivitas guru yang diperoleh setelah dilakukannya refleksi pada siklus I mendapatkan nilai dengan rata-rata 94% pada siklus II, kemudian peningkatan pada kegiatan aktivitas siswa siklus II memperoleh nilai dengan rata-rata sebesar 82%. Perbandingan antara nilai aktivitas guru mulai dari siklus I sampai siklus II dengan selisih 12 angka. Berdasarkan hasil penelitian dari siklus I sampai siklus II bahwa terdapat peningkatkan hasil belajar siswa dengan penerapan model Problem Based Learning dalam mata pelajaran IPA materi daur hidup hewan. Pengamatan aktivitas guru yang dilakukan oleh 3 observer pada siklus I mendapatkan nilai sebesar 83% dan pengamatan aktivitas siswa yang dilakukan oleh observer mendapatkan nilai sebesar 55% kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal. Nilai yang diperoleh saat kegiatan pretest siklus I yaitu sebesar 60% sedangkan nilai yang diperoleh saat kegiatan postest siklus I mendapatkan 66%. Maka dari itu, peneliti berupaya untuk terus meningkatkan hasil belajar siswa dengan penerapan model Problem Based Learning dan perbaikan pada siklus II. Keterlaksanaa tindakan siklus II ini mengalami peningkatan yang baik dari kegiatan aktivitas guru dan siswa serta kegiatan pretest dan postest. Kegiatan aktivitas guru dan siswa dalam siklus II mengalami peningkatan nilai sebesar 88% setelah mendapatkan hasil 70% pada tindakan siklus I. Peningkatan hasil dari aktivitas guru dan siswa menjadikan kegiatan pretest dan postest siklus II juga mengalami peningkatan yang baik dibandingkan dengan hasil dari kegiatan pretest dan postest siklu I. Hasil penilaian yang diperoleh dalam kegiatan pretest yaitu sebesar 70% dan mengalami peningkatan sehingga menjadi titik keberhasilan dalam penelitian ini yaitu medapatkan perolehean nilai sebesar 80% yang mampu menempuh Kriteria Ketuntasan Minimal yang sudah ditentukan oleh peneliti.
Keywords