Jurnal Peternakan Indonesia (Feb 2022)

Potensi dan Nilai Tambah Tanaman Melalui Teknologi Pengawetan Pakan untuk Peningkatan Pendapatan Peternak di Samigaluh Kulonprogo Yogyakarta

  • T. A. Kusumastuti,
  • R. Widiati,
  • C. T. Noviandi,
  • A. Astuti

DOI
https://doi.org/10.25077/jpi.24.1.76-86.2022
Journal volume & issue
Vol. 24, no. 1
pp. 76 – 86

Abstract

Read online

Penelitian bertujuan untuk identifikasi potensi tanaman sebagai pangan dan pakan ternak dan menganalisis nilai tambah pendapatan melalui teknologi pengawetan pakan. Penelitian dilakukan di Desa Pagerharjo Kecamatan Samigaluh sebagai sentra agrowisata dan pembibitan Kambing Peranakan Ettawa di Kabupaten Kulon Progo. Penentuan sampel diambil secara purposive sebanyak 70 petani yang menjalankan usaha mixed farming tanaman-ternak. Analisis dilakukan secara deskriptif kuantitatif. Pengukuran kelayakan usaha dan nilai tambah pengawetan pakan ternak digunakan analisis titik impas dan anggaran parsial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman yang potensial untuk pangan adalah Cengkeh (S. aromaticum) sebesar 62.91% dari total tanaman perkebunan, Sengon (Albizia chinensis) dari total tanaman kehutanan (92.45%), dan Durian (Durio zibethinus) sebesar 83.26% dari total tanaman buah dan sayur. Rumput gajah (Penissetum purpureum) dan kaliandra (Calliandra calothyrsus) mampu menyediakan sebesar 63.875 kg/hari untuk kebutuhan pakan ternak sedangkan sisanya dimanfaatkan untuk pengawetan pakan. Analisis anggaran parsial pembuatan pengawetan pakan dengan rata-rata kepemilikan ternak sebesar 1.46 UT, kebutuhan pakan kambing sebesar 7 kg/UT/hari dan asumsi penggunaan tanaman pakan sebesar 25% dari total kebutuhan bahan baku pembuatan pengawetan pakan diperoleh tambahan pendapatan Rp 418.500,00/bulan. Analisis titik impas menunjukkan bahwa minimum usaha menguntungkan jika dibuat 70 drum/bulan atau Rp 15.350/drum. Secara keseluruhan tanaman pangan dan pakan ternak serta teknologi pengawetan pakan ternak berpotensi meningkatkan pendapatan peternak.

Keywords