Momentum: Physics Education Journal (Dec 2018)
Kemampuan pemecahan masalah mahasiswa pada materi mekanika
Abstract
Abstract: Mechanicss is a part of learning in the basic physics course. Mechanics covers kinematics particle and dynamics particle. The materials in mechanics are the topics/ discussion which are related to human being life. Considering the characteristics of the materials in the mechanics, the problem solving ability is urgently needed to coprehend the materials. Based on this consideration, students’ problem solving ability needs to be analyzed to see the extend of the ability posses by the students to ease the learning. The subjects of the research were the natural science students of Teacher Training and Education Faculty, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin. The instrument used were a test which was analyzed using the problem solving ability scoring rubric. The results showed that the students’ ability in solving mechanics material in general is good. However, the students commonly missed to check and evaluate the solution so that this step is categorized as less good. Abstrak: Mekanika merupakan bagian dari pembelajaran dalam mata kuliah fisika dasar. Mekanika mencakup kinematika partikel dan dinamika partikel. Pokok bahasan dalam mekanika merupakan suatu bahasan yang sering bersinggungan dengan kehidupan mahasiswa. Melihat karakteristik materi pada mekanika ini maka kemampuan pemecahan masalah sangat diperlukan untuk memahami materi tersebut. Berdasarkan hal tersebut, kemampuan pemecahan masalah mahasiswa perlu untuk dianalisis sejauh mana kemampuan yang sudah dimiliki untuk lebih memudahkan suatu pembelajran. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan IPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Instrumen yang digunakan berupa tes yang kemudian dianalisis menggunakan rubrik penilaian kemampuan pemecahan masalah. Hasil data kemampuan pemecahan masalah berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah mahasiswa termasuk kategori baik. Namun mahasiswa sering melewatkan tahapan uji konsistensi dan koherensi serta mengevaluasi solusi sehingga pada tahap tersebut masih tergolong cukup baik. Adanya beberapa tahap yang masih tergolong cukup baik ini dapat terus ditingkatkan dengan membiasakan suatu proses pembelajaran yang berorientasi pada masalah terutama masalah nyata.
Keywords