Amerta Nutrition (Dec 2022)

Evaluasi Elemen Penilaian Praktik Pemberian Makanan Pendamping ASI untuk Pencegahan Risiko Stunting di Era Pandemi Covid-19: Studi Pada Balita Indonesia, < 5 tahun (Rapid Review)

  • Dwipajati -,
  • Nurfarida Yuliana Agustin,
  • Harisa Dian Nurani,
  • Rizki Fitriani Ayundari

DOI
https://doi.org/10.20473/amnt.v6i1SP.2022.324-335
Journal volume & issue
Vol. 6, no. 1SP
pp. 324 – 335

Abstract

Read online

ABSTRAK Latar Belakang: Prevalensi balita stunting di Indonesia masih dibawah target pemerintah pada tahun 2024 yaitu sebesar 14%. Balita stunting seringkali ditemukan pada masa pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI). Komponen utama dalam pemberian MP-ASI yaitu waktu pengenalan makan pada usia 6 bulan, keanekaragaman komposisi bahan makanan, frekuensi pemberian, pemberian ASI sampai dengan 2 tahun dan higiene sanitasi dalam penyiapan MP-ASI. Penilaian praktik pemberian MP-ASI di Indonesia masih menggunakan berbagai komponen. Keragaman penggunan komponen ini masih belum dibedakan antara komponen utama (standar pemberian MP-ASI) dan komponen pendamping (pelaku pemberi MP-ASI) stunting diperlukan ketepatan dalam memberikan intervensi baik pada faktor maupun komponen utama dalam praktik pemberian MP-ASI. Tujuan: Mengkaji komponen-komponen dalam penilaian praktik pemberian MP-ASI yang berkaitan erat dengan kejadian stunting pada balita usia 6-24 bulan di Indonesia Ulasan: Dari hasil pencarian studi ditemukan 11 artikel yang membahas praktik pemberian MP-ASI di Indonesia. Jenis studi observasional dengan desain cross-sectional dan kasus-kontrol. Komponen utama dalam praktik pemberian MP-ASI yang berkaitan dengan kejadian stunting pada balita di Indonesia adalah waktu pengenalan MP-ASI, keragaman makan minimal (MDD), frekuensi makan minimum (MFF), standar porsi, dan nafsu makan balita. Sedangkan tingkat pengetahuan, orang yang memberikan MP-ASI (ibu, nenek/anggota keluarga lainnya, pengasuh), riwayat ASI atau susu formula, situasi makan yang kondusif merupakan komponen pendamping yang kemungkinan mendukung kejadian stunting pada balita di Indonesia. Kesimpulan: Komponen penilaian praktik pemberian MP-ASI secara sederhana sesuai standar WHO. Adapun komponen lain yang dapat ditambahkan yaitu porsi pemberian dan tekstur sesuai usia balita. Kata kunci: MP-ASI, stunting, balita Indonesia

Keywords