Jurnal Ilmu Lingkungan (Apr 2021)

Kualitas Air dan Udara dari Kota Tepian Air : Analisis Morfologi pada Kota Pontianak

  • Dian Rahayu Jati,
  • Bontor Jumaylinda Br Gultom,
  • Affrilyno Affrilyno,
  • Andi Andi

DOI
https://doi.org/10.14710/jil.19.1.170-180
Journal volume & issue
Vol. 19, no. 1
pp. 170 – 180

Abstract

Read online

Penelitian ini mengangkat permasalahan rawannya penurunan kualitas air dan udara pada kota tepian di seluruh dunia. Tanda penurunan kualitas air dan udara terlihat di Pontianak di mana kualitas air sangat buruk dan tercatat memiliki kualitas udara terburuk di Indonesia. Penelitian ini bertujuan mencari hubungan morfologi kota dan tingkat pencemaran lingkungan yang terjadi di Kota Pontianak melalui analisis korelasi. Metode yang digunakan adalah metode space syntax kombinasi analisis korelasi. Space syntax menganalisis morfologi kota dari segi faktor jaringan perkotaan dengan analisis integration dan analisis choice. Dalam penelitian ini, faktor tata fungsi lahan juga dipertimbangkan. Data pencemaran lingkungan di Kota Pontianak menggunakan data penelitian terdahulu berupa data hasil pengukuran tingkat polutan air dan udara pada beberapa titik lokasi yang tersebar di Kota Pontianak. Analisis korelasi menganalisis hubungan nilai dari variabel morfologi kota dengan variabel pencemaran lingkungan. Penelitian ini menemukan nilai korelasi yang bervariasi antara pencemaran lingkungan dengan morfologi kota. Secara umum, tingkat pencemaran air berkorelasi rendah dengan morfologi Nilai korelasi pencemaran air secara fisik dan kimia dengan analisis integration adalah sebesar 0,23 (rendah) dan -0,20 (rendah), secara berurutan. Sedangkan dengan analisis choice, nilai korelasinya sebesar 0,08 (tidak berkorelasi) dan 0,49 (sedang), secara berurutan. Di lain sisi, nilai korelasi antara tingkat pencemaran udara dengan morfologi kota memiliki nilai yang bervariasi tergantung pada jenis polutannya. CO (Karbon monoksida) berkorelasi tinggi dengan analisis integration dan choice dengan koefisien korelasi masing-masing 0,73(tinggi) dan 0,64 (tinggi). Sedangkan NO3 tidak memiliki korelasi dengan analisis integration (0,02 sampai dengan 0,16) tetapi berkorelasi rendah dengan analisis choice (0,30 sampai dengan 0,32).

Keywords