Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Jul 2022)

Tingkat Keberhasilan dan Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Pelaksanaan Inseminasi Buatan pada Program UPSUS SIWAB di Provinsi Papua

  • Febe D. Wanma,
  • Andoyo Supriyantono,
  • Mulyadi Mulyadi,
  • Priyo Sambodo

DOI
https://doi.org/10.46549/jipvet.v12i2.290
Journal volume & issue
Vol. 12, no. 2

Abstract

Read online

Abstract On average, cattle farming in Papua is still small-scale and traditional in nature, which causes low livestock productivity. One way to increase productivity is to improve reproductive performance. Efforts are being made to increase livestock productivity by implementing Artificial Insemination.This study aims to analyze the factors that influence the successful implementation of artificial insemination in the UPSUS SIWAB program in Papua Province. The research method used is descriptive method, which focuses on solving problems that exist in the present and the beginning of the data collected, analyzed and concluded in the context of theories from the previous studies. The survey was carried out with an analysis unit of farmers who raise beef cattle in Keerom Regency, Jayapura Regency, Jayapura City and Sarmi Regency. Samples were taken randomly in each district as much as 10% of the total population. The samples taken are farmers who have cows that have given birth. Parameters observed include Service per Conception (S/C), Calving Interval (CI) and Calving Rate (CR). The data obtained were analyzed descriptively by displaying the percentage and average. The results showed that the average service per conception was 1.28, the calving interval was 12.59 months and the calving rate was 78.54%. The success rate of Artificial Insemination in Papua Province is very good, which is the same and even exceeds the theory that should be for S/C, CI and CR. Factors that support the success of artificial insemination are frozen semen, female cattle as acceptors, skills of the implementer (inseminator) and knowledge of farmers. Keywords: Breeder; CI; Cow; CR; IB; Inseminator; S/C. Abstrak Peternakan sapi di Papua rata-rata masih berskala kecil dan bersifat tradisional yang menyebabkan produktivitas ternak rendah. Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas adalah dengan memperbaiki kinerja reproduksi. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produktivitas ternak yaitu dengan pelaksanaan Inseminasi Buatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan inseminasi buatan pada program UPSUS SIWAB di Provinsi Papua. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu memusatkan perhatian pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang dan bertolak dari data yang dikumpulkan, dianalisis dan disimpulkan dalam konteks teori-teori dari hasil penelitian terdahulu. Survei dilaksanakan dengan unit analisis peternak yang memelihara sapi potong di Kabupaten Keerom, Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura dan Kabupaten Sarmi. Sampel diambil secara acak di setiap Kabupaten sebanyak 10% dari total populasi. Sampel yang diambil adalah peternak yang memiliki sapi yang sudah pernah beranak. Parameter yang diamati meliputi Service per Conception (S/ C), Calving Interval (CI) dan Calving Rate (CR). Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dengan menampilkan persentase dan rata-rata. Hasil Penelitian menunjukan bahwa rata-rata service per conception adalah 1,28, calving interval 12,59 bulan dan calving rate 78,54%. Tingkat keberhasilan Inseminasi Buatan di Propinsi Papua sangat baik yaitu sama bahkan melebihi teori yang seharusnya untuk S/C, CI dan CR . Faktor yang mendukung keberhasilan inseminasi buatan yaitu semen beku, ternak betina sebagai akseptor, ketrampilan tenaga pelaksana (inseminator) dan pengetahuan peternak. Kata Kunci : CI; CR; IB; Inseminator; Peternak; S/C; Sapi.

Keywords