JKP (Jurnal Keperawatan Padjajaran) (Oct 2017)

Faktor-faktor yang Memengaruhi Sikap Mahasiswa Program Studi Psikologi, Keperawatan dan Kesejahteraan Sosial terhadap Perempuan Korban Perkosaan

  • Binahayati Rusyidi,
  • Nunung Nurwati

DOI
https://doi.org/10.24198/jkp.v4n3.3
Journal volume & issue
Vol. 4, no. 3
pp. 236 – 247

Abstract

Read online

Pandangan atau sikap negatif serta menyalahkan perempuan yang menjadi korban tindak kekerasan seksual masih hidup dan berkembang di dalam masyarakat. Para penyedia layanan kesehatan dan sosial dituntut untuk memiliki sikap yang tepat terhadap korban tindak kekerasan seksual karena hal tersebut dapat memengaruhi akses dan efektivitas layanan. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan sikap mahasiswa tingkat sarjana terhadap perempuan korban perkosaan serta menguji asosiasi faktor-faktor sosial-demografi dan sosial-budaya terhadap sikap para mahasiswa. Responden adalah 318 mahasiswa semester 1, 3 dan 5 pada program studi kesejahteraan sosial, keperawatan dan psikologi di sebuah perguruan tinggi negeri di wilayah Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat tahun. Penentuan sampel dilakukan secara non- random dengan menggunakan convenience sampling technique. Data dikumpulkan dari responden pada tahun 2015 dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis secara statistik dengan teknik simple regressions. Umumnya mahasiswa menunjukkan sikap yang cenderung kurang positif terhadap korban kekerasan seksual. Hal ini antara lain ditunjukkan dengan masih kuatnya kecenderungan menyalahkan korban, kurang mempercayai kredibilitas korban, dan meremehkan kejadian perkosaan. Sikap terhadap peran jender, etnisitas dan tingkat keberagamaan merupakan faktor-faktor yang berasosiasi secara signifikan terhadap sikap mahasiswa. Mahasiswa yang mendukung kesetaraan peran laki-laki dan perempuan dalam kehidupan masyarakat dan keluarga, kelompok etnis non-Sunda, serta responden dengan tingkat keberagamaan yang lebih rendah cenderung melaporkan sikap yang lebih positif terhadap korban dibandingkan mereka yang bersikap konservatif terhadap peran jender, berasal dari etnis Sunda dan melaporkan tingkat keberagamaan yang lebih tinggi. Tidak ditemukan pengaruh program studi, jenis kelamin, usia dan waktu tempuh perkuliahan terhadap sikap mahasiswa.

Keywords