Ners Muda (Oct 2023)

Pemberian Minyak Zaitun untuk Menurunkan Skala Pruritus pada Pasien yang Menjalani Hemodialisis: Studi Kasus

  • Alfin Ni'mah Rosyada,
  • Akhmad Mustofa

DOI
https://doi.org/10.26714/nm.v4i2.10558
Journal volume & issue
Vol. 4, no. 2
pp. 203 – 212

Abstract

Read online

Pruritus merupakan salah satu masalah pada dermatosis yang menimbulkan perasaan tidak nyaman karena stimulasi gatal yang muncul. Pruritus uremic merupakan masalah umum yang terjadi pada pasien yang menjalani hemodialisis, insidensi dari pruritus uremic yaitu 15%-49% pre-dialisis dan 50%-90% terjadi ketika intradialisis. Pruritus disebabkan karena sel mast melepaskan histamin dalam jumlah yang cukup banyak. Pada karya ilmiah akhir ners ini penulis melakukan penerapan minyak zaitun pada pasien dengan pruritus uremic yang menjalani hemodialisis. Minyak zaitun merupakan golongan emolien atau pelembab yang dapat melembabkan dan memperkaya struktur kulit. Studi kasus ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan proses asuhan keperawatan. Instrumen yang digunakan pada studi kasus ini adalah numerical rating scale (NRS) pruritus. Penulis melakukan pemberian minyak zaitun pada pasien pruritus yang menjalani hemodialisis di Klinik Ginjal dan Hipertensi Lestari Semarang dengan 2 responden. Kriteria inklusi responden yaitu pasien PGK dengan pruritus yang menjalani terapi hemodialisis secara terjadwal dan pasien yang bersedia mengikuti kegiatan penelitian sesuai aturan dan waktu yang telah ditentukan. Prosedur pelaksanaan pemberian minyak zaitun dilaksanakan dua kali sehari dalam 2 minggu. Hasil dari studi kasus ini yaitu terdapat penurunan skor pruritus pada kedua responden dari skala 4 menjadi 1 dan skala 6 menjadi 3, sehingga dapat disimpulkan bahwa minyak zaitun dapat menurunkan skor pruritus pasien karena mengurangi sensasi gatal dan memberikan kelembaban pada kulit pasien. Intervensi pemberian minyak zaitun pada pasien pruritus dapat dimasukkan dalam sistem asuhan keperawatan di rumah sakit untuk menurunkan rasa gatal yang dialami oleh pasien-pasien dengan pruritus uremic.

Keywords