Sari Pediatri (Dec 2016)

Deteksi Dini Gangguan Tumbuh Kembang Balita

  • Soedjatmiko Soedjatmiko

DOI
https://doi.org/10.14238/sp3.3.2001.175-88
Journal volume & issue
Vol. 3, no. 3
pp. 175 – 88

Abstract

Read online

Deteksi dini gangguan tumbuh kembang balita dapat dilakukan melalui anamnesis, pemeriksaan fisis rutin, skrining perkembangan dan pemeriksaan lanjutan. Keluhan orangtua mengenai penyimpangan perkembangan anaknya perlu ditindaklanjuti karena sebagian terbukti benar. Penting pula menanyakan faktor-faktor risiko di lingkungan mikro (ibu), mini (lingkungan keluarga dan tempat tinggal), meso (lingkungan tetangga, polusi, budaya, pelayanan kesehatan dan pendidikan) dan makro (kebijakan program) yang dapat mengganggu tumbuh kembang balita atau dapat dioptimalkan untuk mengatasi gangguan tersebut. Pemeriksaan fisis rutin meliputi pengukuran tinggi dan berat badan, bentuk dan ukuran lingkar kepala, kelainan organ-organ lain dan pemeriksaan neurologis dasar. Skrining perkembangan dapat menggunakan kuesioner atau melakukan pengamatan langsung pada balita. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) berisi 10 pertanyaan untuk setiap kelompok umur, yang ditanyakan kepada orangtua oleh paramedis atau dokter. Buku Pedoman Perkembangan Anak di Keluarga (Depkes RI) menilai 4 keterampilan balita untuk setiap kelompok umur, yang dapat dilakukan oleh paramedis atau kader kesehatan. Pediatric Symptom Checklist (PSC) berisi 35 perilaku anak yang dapat ditanyakan oleh paramedis atau dokter kepada orangtua. Kuesioner Skrining Perilaku Anak Prasekolah menyerupai PSC tetapi hanya berisi 30 pertanyaan. Skrining Perkembangan Denver II mempunyai kepekaan yang cukup baik untuk deteksi gangguan gerak kasar, gerak halus, berbahasa dan personal sosial. Selain itu secara tidak langsung dapat mendeteksi gangguan penglihatan, koordinasi matatangan, pendengaran, pemahaman, komunikasi verbal - non verbal, pemecahan masalah dan kemandirian, namun kurang peka untuk gangguan emosional. Checklist for Autism in Toddlers (CHAT) adalah salah satu alat skrining untuk deteksi dini gangguan spektrum autistik (austistic spectrum disorder) anak umur 18 bulan sampai 3 tahun. Pemeriksaan lanjutan yang komprehensif sebaiknya melibatkan berbagai profesi dan disiplin keilmuan untuk memastikan jenis, derajat dan penyebab gangguan, serta merencanakan tindak lanjut yang komprehensif dan terintegrasi agar anak dapat tumbuh kembang optimal.

Keywords