J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia) (May 2020)
MISKONSEPSI KIMIA, SEBUAH MISTERI
Abstract
Kajian ini bertujuan untuk membuka tabir misteri pada miskonsepsi kimia. Pintu pembuka tabir itu minimal berupa kerangka berpikir yang mengarah kepada jawaban awal terhadap pertanyaan kenapa remediasi miskonsepsi kimia masih menyisakan sejumlah individu resisten. Metaanalisis telah dilakukan terhadap berbagai hasil penelitian tentang remediasi miskonsepsi kimia. Dari 11 artikel Conceptual Change Text (CCT) yang dianalisis terdapat 6 (enam) artikel yang pada akhir proses pengubahan konsepsi masih menyisakan lebih dari 20% individu miskonsepsi atau masih didapatinya miskonsepsi kimia pada setiap individu lebih dari 20% konsep yang diujikan. Enam artikel itu dipublikasikan antara lain oleh: (1) Ultay et al. (2014), (2) Pabuccu and Geban (2012), (3) Balci (2006), (4) Pinarbasi et al. (2006), (5) Gunay (2005), dan (6) Calik et al. (2005). Upaya yang dilakukan untuk meremediasi individu miskonsepsi pada sejumlah konsep kimia belum ada yang berhasil menghilangkan keseluruhan miskonsepsi pada individu. Proses akomodasi adalah inti dari proses pengubahan konsepsi individu. Oleh karena itu, terhadap dokumen CCT yang terlampir pada keenam artikel di atas dianalisis keberadaan cara-cara penciptaan empat kondisi untuk terjadinya proses akomodasi. Empat kondisi itu adalah: (1) harus ada ketidakpuasan terhadap konsepsi yang telah ada, (2) sebuah konsepsi baru yang dihadirkan harus dapat dimengerti atau jelas, (3) konsepsi baru yang dihadirkan harus masuk akal, dan (4) konsepsi baru menampakkan potensi atau peluang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan lebih lanjut. Dari enam dokumen CCT yang dianalisis didapati lima dokumen CCT yang diimplementasikan oleh Ultay et al. (2014), Balci (2006), Pinarbasi et al. (2006), Gunay (2005), dan Calik et al. (2005) tidak memfasilitasi pengkondisian akomodasi yang keempat. Apakah tidak dipenuhinya kondisi akomodasi yang keempat berkorelasi dengan 20% individu yang masih tetap miskonsepsi, adalah sebuah misteri yang perlu dipecahkan. Jika asumsi tentang korelasi itu benar, maka kerangka berpikir yang mengarah kepada jawaban awal terhadap pertanyaan kenapa remediasi miskonsepsi kimia masih menyisakan sejumlah individu resisten miskonsepsi adalah pemberian perhatian kepada pengkondisian proses akomodasi nomor empat. Jika ditinjau dari tiga pertanyaan keilmuan, maka pemahaman atas kemanfaatan sebuah konsep tergolong ke dalam pertanyaan aksiologi. Miskonsepsi kimia, sebuah misteri yang menarik untuk diketahui dengan pasti penyebab dan solusinya. Ruang riset kearah ini masih terbuka lebar. Apakah pelibatan individu kepada kajian aksiologi dapat membantu tahap ekuilibrasi dan rekonstruksi konsepsi individu, masih juga misteri yang perlu dijawab melalui riset yang komprehensif.
Keywords