Tajdida (Jan 2017)

PERUBAHAN MODE BUSANA MUSLIMAH PADA JAMA’AH MUHAMMADIYAH DI YOGYAKARTA TAHUN 1919-1989

  • Nur Amaliyah Safitri,
  • Edy Budi Santoso

Journal volume & issue
Vol. 15, no. 1
pp. 49 – 61

Abstract

Read online

Artikel ini membahas tentang perubahan mode busana muslimah pada jama’ah Muhammadiyah di Yogyakarta pada tahun 1919-1989. Perubahan yang terjadi meliputi kerudung dan pakaian. Dimulai dari tahun 1919 yang mulai dikenalkankerudung jenis Igal dan Mudhowarah oleh K.H. Ahmad Dahlan, yang kemudian menjadi pelopor munculnya kerudung ‘Aisyiyah. Pada tahun 1931 Muhammadiyah mengadakan kongres dengan hasil menetapkan kerudung sebagai aksesoris wajib bagi setiap perempuan Muhammadiyah. Sedangkan untuk pakaian perempuan Muhammadiyah menggunakan kebaya dengan model tangkepan yang lebih menutup bagian muka dada dibandingkan dengan model kutu baru. Terjadi perubahan pakaian yaitu pada tahun 1950an, dimana perempuan Muhammadiyah menggunakan baju kurung, yang kemudian disusul dengan banyaknya model baju kurung dengan banyak variasi dengan hiasan-hiasan agar tidak terlihat kaku. Munculnya kerudung menciptakan sebuah lapangan pekerjaan baru yaitu para pengrajin kerudung dan toko-toko penjual kerudung. Selain itu juga terdapat golongan-golongan yang menentang adanya kewajiban memakai kerudung ini karena menurutnya budaya Arab

Keywords