Soca: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian (Apr 2019)

ADAPTASI VARIETAS UNGGUL DAN USAHATANI JAGUNG DI SELA TANAMAN KARET BELUM MENGHASILKAN DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

  • Suparwoto Suparwoto,
  • Yuana Juwita,
  • Yanter Hutapea

DOI
https://doi.org/10.24843/SOCA.2019.v13.i02.p02

Abstract

Read online

ABSTRAK Pemerintah telah mencanangkan untuk berswasembada jagung dan daging. Provinsi Sumatera Selatan dengan kekayaan sumberdaya alamnya berpeluang untuk mewujudkan sumbangsihnya. Tersedianya lahan tanaman karet yang luas seperti pada lahan karet yang belum menghasilkan dapat ditanami jagung. Kajian ini bertujuan mengetahui adaptasi varietas dan usahatani tanaman jagung di sela tanaman karet yang belum menghasilkan. Kegiatan ini dilaksanakan di lokasi perkebunan karet rakyat belum menghasilkan dengan umur 2 tahun di Kelurahan Betung Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Kegiatan dimulai bulan April sampai September (MK) 2018. Pengkajian dilaksanakan dalam bentuk On Farm Research (OFR) di kebun karet yang belum menghasilkan umur 2 tahun yang berjarak tanam 5 x 3,5 m. Dimana jarak barisan tanaman karet 5 m dan jarak dalam barisan karet 3,5 m. Perlakuan 5 varietas jagung yaitu Bima 10, Bima 19, Pioner 21 dan Bisi 18 dan Sukmaraga. Luas petakan tiap perlakuan 4 gawang karet (20 m x 20 m). Jarak antar plot 1 gawangan karet (5 m) dan jarak ulangan 1 m. Setiap perlakuan diulang 4 kali. Rancangan yang digunakan rancangan acak kelompok (RAK). Hasil menunjukkan bahwa Varietas jagung Pioneer 21 mempunyai postur tinggi tanaman tertinggi yaitu 142,7 cm dan jumlah daun 9,9 helai sedangkan terrendah Bima 10 yaitu 137,9 cm dengan jumlah daun 9,4 helai. Produksi pipilan kering tertinggi tanaman jagung di sela tanaman karet dicapai oleh BISI-18 ( 4,1 ton/ha) tidak berbeda nyata dengan Bima-10 (3,5 ton/ha), Sukmaraga (3,4 ton/ha) dan Pioneer 21 (3,2 ton /ha), sedangkan produksi terendah 2,2 ton/ha oleh Bima-19. Maka pendapatan dari usahatani ke lima varietas tersebut bervariasi dari Rp 4.820.000-Rp 13.745.000 dengan nilai R/C 1,78-3,03. Sehingga usahatani tanaman jagung di sela tanaman karet yang belum menghasilkan umur 2 tahun layak untuk dikembangkan Kata kunci: Adaptasi, usahatani, jagung, sela karet