Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani (Jun 2022)

Melawan Ritual Pengurbanan Manusia: Kritik Naratif Kejadian 22:1-19 dari Perspektif Spiritualitas Pro Hidup

  • Edward Jakson Turalely,
  • Margaretha Martha Anance Apituley

DOI
https://doi.org/10.30648/dun.v7i1.644
Journal volume & issue
Vol. 7, no. 1
pp. 54 – 70

Abstract

Read online

Abstract. The narrative of Genesis 22:1-19 has been the object of debate among Old Testament scholars. Even in this context, Genesis 22:1-19 is often used to legitimize actions that are not pro-life. Therefore, this paper aimed to reinterpret Genesis 22:1-19 using narrative criticism with a pro-life spirituality perspective. In this study, it was found that Genesis 22:1-19 narrative intends to emphasize the idea of pro-life, which was initiated by God. In the threat of religious rituals, God reveals His work of salvation. In the end, the pro-life idea in the Genesis 22:1-19 narrative can provide today’s inspiration in struggling for life for the entire creation. Abstrak. Narasi Kejadian 22:1-19 telah menjadi salah satu bahan perdebatan di kalangan ahli Perjanjian Lama. Bahkan, dalam konteks masa kini, teks tersebut sering dijadikan legitimasi terhadap tindakan yang tidak pro hidup. Oleh karena itu, tulisan ini bertujuan untuk menafsir kembali Kejadian 22:1-19 menggunakan kritik naratif dengan perspektif spiritualitas pro hidup. Dalam kajian ini ditemukan bahwa Kejadian 22:1-19 hendak mempertegas gagasan pro hidup, yang dipelopori oleh Allah. Di tengah-tengah ancaman ritual-ritual keagamaan, Allah menyatakan karya keselamatan-Nya. Pada akhirnya, gagasan pro hidup dalam narasi Kejadian 22:1-19 dapat memberikan inspirasi dalam konteks masa kini tentang pentingnya memperjuangkan hidup seluruh ciptaan.

Keywords