Jurnal Sportif (Nov 2016)
Pengaruh Manipulasi Sport Massage Terhadap Penurunan Denyut Nadi Setelah Latihan Olahraga
Abstract
Aktifitas fisik akan menyebabkan perubahan-perubahan pada faal tubuh manusia, baik bersifat sementara/sewaktu-waktu (respons) maupun yang bersifat menetap. Aktivitas fisik dengan intensitas tinggi (antara sub maksimal hingga maksimal) akan menyebabkan otot berkontraksi secara anaerobik. Kontraksi otot secara anaerobik membutuhkan penyediaan energi (ATP) melalui proses glikolisis anaerobik atau sistem asam laktat (lactit acid system). Seiring dengan berhentinya latihan maka secara perlahan tubuh akan beradaptasi kembali kekeadaan normal baik sirkulasi maupun pernapasan. Proses kembalinya homeostasis tubuh ini tentu memerlukan adanya waktu sehingga semakin cepat waktu untuk tubuh kembali pulih maka tubuh akan beradaptasi cepat dalam proses pemulihannya sehingga siap untuk latihan berikutnya. Jenis penelitian adalah penelitian true eksperimen, yang dilakukan di UNIPA Surabaya. Desain penelitian adalah control group Only design, dan instrumen yang digunakan untuk mengukur adalah denyut nadi setelah diberi manipulasi massage setelah lari 1500 meter. Data yang diperoleh diolah dan dianalisa secara statistik dengan uji t dengan taraf signifikansi 5 %. Hasil penelitian menunjukan perbedaan rerata antara pemberian manipulasi sport massage dengan istirahat pasif. Bahwa pemberian sport massage menunjukan rerata lebih besar dari pada kelompok istirahat pasif dengan nilai t hitung sebesar 22,437>t tabel 1,833 dengan p value; 0,001< 0,005 Dengan demikian pemberian manipulasi sport massage lebih efektif menurunkan denyut nadi pemulihan setelah aktifitas fisik submaksimal.