Jurnal Pemikiran Islam (Dec 2022)

Pelaksanaan Khanduri Laōt dalam Keyakinan Masyarakat Susoh Aceh Barat Daya

  • Jetri Nelva Rudina,
  • Syarifuddin Syarifuddin

DOI
https://doi.org/10.22373/jpi.v2i2.15990
Journal volume & issue
Vol. 2, no. 2
pp. 249 – 272

Abstract

Read online

This article aims to know about how the khanduri laot tradition is practiced in Susôh District, as well as the theological beliefs that develop in society regarding the khanduri laot celebration and the benefits of the khanduri laot tradition for the people of Susôh District. This study was qualitative method with data collection techniques through direct interviews with fishermen and community. This study showed that the celebration of the khanduri laōt tradition begins with carrying out recitation (tadarus) at night, tahlilan, and in the afternoon, besides recitations, prayers can also be held, and ends with eating together. The celebration closed with the delivery of directions and announcements by Panglima Laōt. Regarding the theological beliefs of the Susôh people, they still adhere to the principle that traditional celebrations adhere to the foundation of Islamic Sharia teachings. Khanduri laōt is carried out solely to obtain the pleasure and blessings of Allah SWT, because sustenance and safety come only from Allah SWT. Khanduri laōt for the Susôh people has become a manifestation of the relationship between humans and God as His creatures and towards nature as a form of gratitude to Allah SWT, who has provided abundant sustenance, blessings, and safety. Abstrak Peneliti ini bertujuan untuk mengetahui tentang pelaksanaan tradisi khanduri laōt di Kecamatan Susôh, dan bagaimana keyakinan teologis yang berkembang dalam masyarakat terhadap perayaan khanduri laōt, serta manfaat dari tradisi khanduri laōt bagi masyarakat Kecamatan Susôh. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara langsung kepada nelayan dan tokoh masyarakat. Penelitian ini juga menggunakan teknik dokumentasi dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perayaan tradisi khanduri laōt diawali dengan melaksanakan pengajian (tadarus) pada malam hari, tahlilan, dan pada siang harinya di samping juga diadakan pengajian, juga dapat melakukan doa serta diakhiri dengan makan bersama. Perayaan ditutup dengan penyampaian arahan serta maklumat oleh Panglima Laōt. Terhadap keyakinan teologis pada masyarakat Susôh masih memegang prinsip bahwa perayaan tradisi tetap berpegang teguh pada landaskan ajaran syariat Islam. Khanduri laōt dilaksanakan semata-mata untuk memperoleh keridhaan dan keberkahan dari Allah SWT., karena rezeki dan keselamatan itu datangnya hanya dari Allah SWT. Khanduri laōt bagi masyarakat Susôh sudah menjadi sebuah perwujudan hubungan antara manusia dan Tuhan-Nya sebagai makhluk ciptaan-Nya serta terhadap alam sebagai wujud syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rezeki, keberkahan, dan keselamatan secara berlimpah.

Keywords