Jurnal Manusia dan Lingkungan (May 2014)

ETHNO-BIOLOGICAL NOTES ON THE MEYAH TRIBE FROM THE NORTHERN PART OF MANOKWARI, WEST PAPUA (Catatan Etnobiologi Pada Suku Meyah di Pantai Utara Manokwari, Papua Barat)

  • Sepus Fatem,
  • Mariana H. Peday,
  • Rina N. Yowei

DOI
https://doi.org/10.22146/jml.18520
Journal volume & issue
Vol. 21, no. 1
pp. 121 – 127

Abstract

Read online

ABSTRACT Tropical forests provide many products such as fruits, seeds, resin, medicines, meat and by-products such as non-timber forest products. In June 2005, February 2008 and June 2009, ethno botanical and ethno zoological surveys were conducted among Meyah hunter-gatherers and on the flora and fauna. This paper aims to reveal the interaction between the Meyah Tribe in the Northern Part of Manokwari and utilization of forest products. Our study reports that the tribe used about 67 species of plants and 11 wild animals to support their livelihood. Due to the expansion of the Manokwari regency as part of the development process in West Papua Province, we would therefore like to suggest that the local government should pay attention to developing and preserving the biodiversity in this area. ABSTRAK Hutan tropis pada prinsipnya menyediakan berbagai kebutuhan manusia baik buah, biji, resin, tumbuhan obat, daging dan dikenal sebagai hasil hutan bukan kayu. Survei etnobiologi ini dilakukan pada bulan June 2005, Februari 2008 dan Juni 2009 pada masyarakat yang melakukan kegiatan pemanfaatan tumbuhan dan berburu satwa liar. Tulisan ini bermaksud untuk mengungkapkan interaksi Suku Meyah di Wilayah Pantai Utara Manokwari dalam pemanfaatan produk hasil hutan bukan kayu. Studi ini mencatat sekitar 67 spesies tumbuhan dan 11 jenis satwa lair yang di manfaatkan untuk menopang kehidupan suku Meyah. Data jumlah jenis tumbuhan dan satwa liar yang di manfaatkan ini, di harapkan dapat berguna bagi pemerintah daerah dan lembaga lainnya dalam mengatur pola pemanfaatan sumberdaya hutan non kayu. Dalam hubungan dengan pemekaran wilayah, maka tantangan terhadap kelestarian sumberdaya hutan ini sangat besar, karena diprediksi akan mengalami tekanan dan kerusakan. Dengan demikian siklus kehidupan masyarakat akan terganggu. Sehingga di butuhkan kebijakan guna mengakomodir kepentingan masyarakat asli dan juga kebutuhan pembangunan.

Keywords