Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota (Dec 2022)
Pola Aglomerasi dan Keterhubungan Spasial UMKM di Kabupaten Temanggung
Abstract
Pemanfaatan sumber daya alam sebagai komoditas, menuntut masyarakat di Kabupaten Temanggung untuk mengolah produknya agar memberikan nilai tambah yang lebih baik. Proses produksi masyarakat diidentifikasi dari Usaha Menegah Kecil dan Mikro dari produk unggulan Makanan Ringan, Batik & Kerajinan, Kayu, Kopi, Pariwisata dan Tembakau. Persebaran UMKM di 289 desa terikat dengan asal bahan baku, tenaga kerja dan pemasaran produk tersebut. Desa sebagai bagian dari perkembangan wilayah mendapatkan pengaruh dari pola aglomerasi pertumbuhan wilayah. Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat keterkaitan spasial atau keruangan antara pola aglomerasi dengan perkembangan UMKM di Kabupaten Temanggung. Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh dari sensus UMKM produk unggulan Kabupaten Temanggung dengan pendekatan lokasi usaha atau desa. Data yang diperoleh diolah dengan metode pengamatan secara spasial dari persebaran para UMKM di Kabupaten Temanggung menggunakan metode LISA (Local Indicator of Spatial Association). Hasil menunjukkan bahwa persebaran UMKM memiliki pola keterhubungan dan karakteristik yang dapat mengindikasikan potensi kerjasama yang dapat terjalin. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan UMKM Batik dan kerajinan, kopi, kayu dan tembakau membentuk pengelompokan/terklaster dan interaksi antar UMKM didalam produk unggulan. Hal ini menunjukkan bahwa persebaran UMKM tersebut akan menjadi preferensi penting untuk dijadikan pertimbangan pemerintah dalam mengambil kebijakan pengembangan UMKM.
Keywords