Majalah Kedokteran Bandung (Sep 2018)

Pengaruh Pemberian Vitamin D3 terhadap Kadar Reactive Oxygen Species (ROS) pada Sel PHM1-41 yang Mengalami Hipoksia

  • Muhammad Alamsyah Aziz,
  • Sofie Rifayani Krisnadi,
  • Budi Setiabudiawan,
  • Budi Handono

DOI
https://doi.org/10.15395/mkb.v50n3.1408
Journal volume & issue
Vol. 50, no. 3
pp. 194 – 200

Abstract

Read online

Kelahiran preterm (kurang bulan) merupakan salah satu penyebab kematian bayi yang hingga kini menjadi permasalahan di seluruh dunia. Salah satu mekanisme patofisiologis yang menyebabkan kelahiran kurang bulan adalah aktivitas sumbu hipotalamus-pituitari-adrenal (HPA) pada ibu dan janin. Stres maternal biologis berupa hipoksia merupakan salah satu penyebab terjadi mekanisme kelahiran kurang bulan melalui jalur aktivasi sumbu HPA ibu dan sebagai respons terhadap reactive oxygen species (ROS). Vitamin D3 sebagai salah satu sumber ion Ca2+ dibutuhkan untuk mekanisme kontraksi dan relaksasi otot halus miometrium. Selain itu, vitamin D diduga berpengaruh terhadap kerja sumbu HPA. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan vitamin D3 pada sel lini PHM1-41 yang menjadi model in vitro dari kontraksi miometrium pada ibu hamil yang mengalami stres hipoksia terhadap kadar ROS intraseluler sel PHM1-41. Penelitian dilakukan di Laboratorium penelitian Aretha Medika Utama, Biomolecular and Biomedical Research Centre dengan kurun waktu penelitian dari bulan Desember 2017 hingga Februari 2018. Sel PHM1-41 yang telah dikultur dengan keadaan hipoksia selama 24 jam diberi penambahan vitamin D3, kemudian diukur kadar ROS intraselulernya. Hasil menunjukkan bahwa kadar ROS menurun signifikan pada kelompok sel yang diberi penambahan vitamin D3 dengan konsentrasi 150 nM dibanding dengan kelompok sel kontrol hipoksia. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan vitamin D3 150 nM memiliki potensi mencegah kelahiran kurang bulan

Keywords