Sari Pediatri (Aug 2021)
Hubungan Kadar Docosahexaenoic Acid Terhadap Perlemakan Hati Non Alkoholik Remaja Obesitas
Abstract
Latar belakang. Penyakit hati berlemak non alkohol (NAFLD) adalah penyakit yang ditandai dengan timbunan lemak yang signifikan di hepatosit dari parenkim hati yang menyebabkan kerusakan hati berupa peradangan. Prevalensi NAFLD meningkat seiring dengan meningkatnya obesitas pada anak dan remaja. Docosahexaenoic acid (DHA) merupakan salah satu pengobatan farmakologis untuk NAFLD dan belum ada data terbaru yang spesifik untuk pengukuran DHA pada anak NAFLD. Tujuan. Menganalisis hubungan DHA dengan NAFLD , dan mengukur nilai DHA setiap derajat NAFLD. Metode. Lima puluh delapan remaja obesitas (31 laki-laki, 27 perempuan), berusia 14-18 tahun yang terpantau di kota Padang, sejak Juni – Juli 2017. Penelitian ini bersifat observasional cross sectional. Hasil. Tidak ada perbedaan jenis kelamin yang diamati pada NAFLD. Indeks massa tubuh pada kelompok NAFLD lebih tinggi daripada non-NAFLD 30,30±4,21kg/m2 vs 28,70±2,65 kg/m2. Pengukuran derajat penyakit perlemakan hati non alkohol dengan hasil USG masing-masing derajat ringan, sedang dan berat adalah 12(37,5%), 15(46,8%) dan 5(15,6%). Selain itu, kandungan DHA memiliki perbedaan yang signifikan pada masing-masing kelompok, penyakit perlemakan hati non-alkohol vs non-NAFLD 40,46±19,23 menjadi 89,26±41,21µg/ml dengan p<0,0001. Kesimpulan. Nilai DHA signifikan lebih rendah pada kelompok penyakit hati berlemak non alkohol yang dikonversi dengan non-NAFLD. Manajemen diet dengan DHA tinggi penting untuk mencegah dan mengelola obesitas dengan lebih baik.
Keywords