Jurnal Agro (Jul 2018)
Pemanfaatan Bacillus subtilis dan Pseudomonas fluorescens dalam pengendalian hayati Ralstonia solanacearum penyebab penyakit layu bakteri pada tomat
Abstract
Salah satu penyakit penting pada produksi tomat di Indonesia adalah layu bakteri yang disebabkan oleh Ralstonia solanacearum. Alternatif untuk mengendalikan penyakit layu bakteri adalah dengan menggunakan Bacillus subtilis dan Pseudomonas fluorescens. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan B. subtilis dan P. fluorescens dalam mengendalikan penyakit layu bakteri yang disebabkan R. solanacearum serta mekanisme penghambatannya. Penelitian ini terdiri dari 5 tahap, yaitu perbanyakan inokulum R. solanacearum, uji virulensi dan uji hipersensitif R. solanacearum, uji antagonis B. subtilis dan P. fluorescens terhadap R. solanacearum pada media agar, uji jenis antibiosis, penelitian di rumah kaca, dan analisis total fenol. Hasil penelitian uji antagonis menunjukkan bahwa semua isolat B. subtilis dan P. fluorescens memiliki potensi menghambat R. solanacearum dengan tipe antibiosis bakteriostatik. Hasil analisis kadar fenol menunjukkan bahwa terjadi peningkatan total fenol secara signifikan pada tanaman tomat yang diaplikasikan isolat B. subtilis UB-ABS6, P. fluorescens UB-PF5 dan P. fluorescens UB-PF6. Penelitian di rumah kaca menunjukkan bahwa semua tanaman tomat yang diaplikasikan agens hayati mengalami penundaan masa inkubasi dibandingkan dengan kontrol. Isolat B. subtilis UB-ABS2, B. subtilis UB-ABS6, P. fluorescens UB-PF5 dan P. fluorescens UB-PF6 secara signifikan menekan kejadian penyakit layu bakteri berturut-turut 50%, 30%, 60%, dan 60%. B. subtilis dan P. fluorescens dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan layu bakteri pada tomat yang disebabkan oleh Ralstonia solanacearum. One of important disease that infects tomato production in Indonesia is bacterial wilt disease caused by Ralstonia solanacearum. Alternative on controlling bacterial wilt is using Bacillus subtilis and Pseudomonas fluorescens. Goal of the research was to find out ability of B. subtilis and P. fluorescens to control R. Solanacearum and mechanism of the inhibition. This research divided into 5 stages, i.e. propagation of R. solanacearum, virulence and hypersensitive tests of R. Solanacearum, antagonist test of B. subtilis and P. fluorescens against R. solanacearum on agar medium, antibiosis type test, research in greenhouse, and total phenol analysis. The result showed that all isolates of B. subtilis and P. fluorescens have potential to inhibite R. solanacearum by bacteriostatic antibiosis type. The total phenol level showed significant increase of phenol on tomato along with the application of isolates B. subtilis UB-ABS6, P. fluorescens UB-PF5 and P. fluorescens UB-PF6. Research in the greenhouse showed that all tomatoes, which had been given bioagent, did delay on the incubation than the control. Isolates of B. subtilis UB-ABS2, B. subtilis UB-ABS6, P. fluorescens UB-PF5, and P. fluorescens UB-PF6 had significantly inhibited the bacterial wilt disease 50%, 30%, 60%, and 60%, respectively. Therefore, B. subtilis and P. fluorescens can be used to control bacterial wilt diseases on tomato caused by Ralstonia solanacearum.
Keywords