Jurnal Kesehatan Andalas (May 2019)
Efek Ekstrak Etanol Daun Kesum (Polygonum minus Huds.) sebagai Antifungi terhadap Trichophyton rubrum
Abstract
Dermatofitosis adalah penyakit akibat kolonisasi jamur dermatofit dengan agen penyebab terbanyak yaitu jamur Trichophyton rubrum. Daun kesum (Polygonum minus Huds.) mengandung senyawa-senyawa metabolit sekunder yang dapat digunakan sebagai antijamur. Tujuan penelitian ini adalah menentukan efek ekstrak etanol daun kesum sebagai antifungi terhadap Trichophyton rubrum, menentukan konsentrasi ekstrak etanol daun kesum yang efektif sebagai antifungi dan menentukan diameter zona hambatan ekstrak etanol daun kesum terhadap Trichophyton rubrum. Metodologi penelitian ini merupakan eksperimental murni. Analisis fitokimia pada daun kesum menggunakan uji KLT. Aktivitas antifungi diuji dengan metode difusi cakram. Itrakonazol digunakan sebagai kontrol positif dan DMSO 10% digunakan sebagai kontrol negatif. Hasil penelitian pada skrining fitokimia didapatkan flavonoid, saponin, alkaloid, terpenoid, dan fenol. Ekstrak etanol daun kesum memiliki aktivitas antifungi pada konsentrasi 5%; 10%; 20%; 40%; 80%. Respon hambatan yang terbentuk yaitu pada konsentrasi 5% dengan kategori hambatan sedang (9 mm); konsentrasi 10% dengan kategori sedang (9,75 mm); konsentrasi 20% dengan kategori kuat (14 mm); konsentrasi 40% dengan kategori kuat (15 mm); dan konsentrasi 80% dengan kategori sangat kuat (21 mm). Simpulan dari penelitian ini yaitu ekstrak etanol daun kesum memiliki aktivitas antifungi terhadap Trichophyton rubrum dan konsentrasi yang efektif yaitu 20%.