JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) (Jul 2021)

Analisis Faktor Risiko terhadap Lama Perawatan Pasien Sepsis yang Meninggal di Ruang Perawatan Intensif RSUD Dr. Soetomo Surabaya

  • Fajra Arif Hatman,
  • Bambang Pujo Semedi,
  • Budiono Budiono

DOI
https://doi.org/10.14710/jai.v13i2.32441
Journal volume & issue
Vol. 13, no. 2
pp. 78 – 87

Abstract

Read online

Latar Belakang: Sepsis disebabkan oleh ketidakseimbangan respons tubuh terhadap infeksi dan dapat mengakibatkan komplikasi yang berbahaya. Komplikasi yang ditimbulkan bervariasi, salah satu yang paling sering adalah disfungsi organ yang dapat dinilai melalui skor sequential organ failure assessment (SOFA). Sepsis masih menjadi masalah kesehatan karena sulitnya pengobatan dan lama perawatan yang lama sehingga menyebabkan mortalitas yang tinggi. Sepsis memiliki berbagai penyebab di antaranya pneumonia yang diketahui menjadi salah satu penyebab infeksi terbanyak pada sepsis. Selain itu, mikroorganisme juga menjadi salah satu penyebab infeksi terbanyak di ruang perawatan intensif. Pemeriksaan laboratorium memiliki hasil yang buruk pada banyak pasien sepsis seperti anemia dan leukositosis. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor risiko meliputi riwayat penyakit, riwayat konsumsi obat, diagnosis masuk, dan jumlah alat medis invasif terhadap lama perawatan dan mengetahui karakteristik pasien sepsis yang meninggal. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan data rekam medis 42 pasien sepsis yang meninggal di ruang perawatan intensif RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Data dideskripsikan dan dianalisis menggunakan software SPSS 26. Hasil: Terdapat 18 (42,86%) laki-laki dan 24 (57,14%) perempuan dengan rata-rata usia 55,98 + 15,411. Didapatkan median skor SOFA 7,5 (3–15) dengan sistem respirasi menjadi tempat infeksi terbanyak (50%). Pemeriksaan laboratorium menunjukkan banyak pasien sepsis mengalami anemia (66,67%) dan leukositosis (59,52%). Acinetobacter baumannii (26,08%) sebagai mikroorganisme yang paling banyak ditemukan. Hasil penelitian ditemukan hanya diagnosis masuk yang memiliki hubungan dengan lama perawatan (P = 0,05). Di sisi lain tidak ditemukan faktor risiko yang berpengaruh terhadap lama perawatan >5 hari (P > 0,05). Kesimpulan: Diagnosis masuk memperpanjang lama perawatan. Tidak ada faktor risiko yang berpengaruh terhadap durasi perawatan >5 hari. Karakteristik pasien secara umum memiliki kondisi medis yang buruk.

Keywords