Tadris: Jurnal Pendidikan Islam (Dec 2018)
Islamisasi Ilmu Pengetahuan Kontemporer (Konsep Integrasi Keilmuan di Universitas-Universitas Islam Indonesia
Abstract
ABSTRAK: Gagasan islamisasi ilmu pengetahuan muncul pada saat diselenggarakan konferensi dunia yang pertama tentang pendidikan Islam di Makkah pada tahun 1977. Salah satu gagasan yang direkomendasikan dalam konferensi tersebut adalah menyangkut islamisasi ilmu pengetahuan yang dilontarkan oleh Syed Muhammad Naquib al-Attas dan Ismail Raji al- Faruqi. Dari gagasan islamisasi dua tokoh inilah lahir wacana tentang integrasi keilmuandi berbagai institusi Pendidikan Tinggi Islam dunia termasuk di Indonesia. Pengembangan IAIN menjadi UIN merupakan contoh wujud integrasi keilmuan itu sendiri. Dewasa ini, beberapa Pendidikan Tinggi Islam di Indonesia, terutama UIN se-Indonesia sedang mengembangkan paradigma integrative dalam ilmu keislaman. Di antaranya, integrasi ilmu umum dan ilmu agama UIN Jakarta, integrasi-interkoneksi dengan metafora jaring laba-laba UIN Yogyakarta, pohon ilmu UIN Malang, Roda Pedati atau wahyu memandu ilmu UIN Bandung, dan integrated twin towers UIN Surabaya. Dari kajian tentang konsep integrasi keilmuan 5 UIN tersebut didapatkan temuan, bahwa Sesungguhnya integrasi keilmuan di masing-masing UIN di-Indonesia secara substansial adalah sama, yakni memadukan ilmu-ilmu agama dan ilmu umum dan menghilangkan dikotomi antar dua keilmuan tersebut. Kata Kunci: Islamisasi ilmu; Integrasi Keilmuan; Universitas Islam. ABSTRACT: The idea of Islamization of science emerged when the first world conference on Islamic education was held in Mecca in 1977. One of the ideas recommended at the conference was concerning the Islamization of science presented by Syed Muhammad Naquib al-Attas and Ismail Raji al-Faruqi. From the idea of Islamization of these two figures, a discourse on the integration of science in various global Islamic Higher Education institutions was born, including in Indonesia. The development of IAIN into UIN is an example of the form of scientific integration itself. Today, several Islamic Higher Education in Indonesia, especially UIN throughout Indonesia are developing an integrative paradigm in Islamic sciences. Among other things, the integration of general science and the UIN Jakarta religion, the integration of interconnections with the metaphor of the UIN Yogyakarta spider web, the science tree UIN Malang, Roda Pedati or revelation guided the knowledge of UIN Bandung, and the integrated twin towers of UIN Surabaya. From the study of the concept of scientific integration 5 UIN, it was found that the scientific integration in each UIN in Indonesia was substantially the same, namely combining the religious sciences and general science and removing the dichotomy between the two sciences. Keywords: Islamization of science; Scientific Integration; Islamic University.