Jurnal Kesehatan Komunitas (Journal of Community Health) (Nov 2023)
Kandungan Gizi serta Sensori Nugget Ikan Patin dengan Penambahan Tempe Sebagai Alternatif Makanan Tambahan Balita dalam Upaya Pencegahan Stunting
Abstract
Kekurangan gizi pada balita dapat mengakibatkan terganggunya pertumbuhan, perkembangan serta rendahnya kualitas sumber daya manusia. Peringkat kelima prevalensi stunting di dunia ditempati Indonesia. Data SSGI Tahun 2021 prevalensi stunting kota Pekanbaru adalah 11,4 %. Prevalensi kasus balita stunting tertinggi terdapat di Kecamatan Lima Puluh sebesar 7,29%. Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) salah satu upaya dalam penanggulangan maupun pencegahan stunting , jenis bahan makanan yang dijadikan PMT dapat berupa bahan makanan local yaitu ikan Patin, di Riau komoditas ikan patin lebih tinggi dibandingkan ikan lainnya. Indonesia adalah pasar kedelai terbesar di Asia dengan produksi tempe terbesar di dunia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kandungan gizi dan sensori nugget daging ikan patin yang ditambahkan tempe dapat dijadikan salah satu solusi pemberian makanan tambahan balita sebagai usaha pencegahan stunting. Jenis penelitian eksperimental dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) adalah jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Tahapan penelitian ini adalah 2 yaitu tahap penelitian pendahuluan untuk menganalisa penambahan jumlah tempe pada setiap perlakuan dan penelitian lanjutan yaitu pelaksanaan uji sensoris dan analisa proksimat. Hasil penelitian ditemukan bahwa perlakukan paling yang paling disukai adalah penambahan 70% tempe baik dari atribut warna, aroma, rasa, dan tekstur. Kandungan yang terdapat pada nugget yaitu Karbohidrat sebesar 22,2 %, Protein 4,9%, Lemak10,7 %, serat 5,5 %, kadar abu 0,1 % dan Kadar Air 52,8 %. Nugget ikan berdasarkan SNI mengandung protein sebesar 5,0 %, Lemak 15,0% Kadar abu 2,5 % dan Kadar air 60%.
Keywords